Saturday, November 28, 2015

Integritas Dalam Pelayanan Publik

Mengapa pelayanan publik perlu integritas?

Pertama
Kegiatan administrasi publik yang memunculkan pelayanan publik, terbentuk sebagai konsekuensi dari adanya pemerintahan dan Negara. Penyelenggaraan pelayanan publik sebagai bagian dari penyelenggaraan Negara, meniscayakan hubungan antara Negara dan rakyat, karena dari relasi antara negara dan rakyat, lahirlah kebijakan publik dan pelayanan publik.

Kedua
Dalam konteks relasi Negara dan rakyat tersebut, terdapat hubungan sosial yang melibatkan institusi pemerintah sebagai penyedia pelayanan publik dengan warga masyarakat. Penyelenggara negara  dipercaya oleh rakyat melalui kontrak sosial bahwa mereka yang disebut ‘penyelenggara negara’ bertindak mewakili ‘orang banyak’ (rakyat) untuk mengatur kepentingan orang banyak tersebut. Dengan sendirinya relasi dan ‘kontrak’ ini mengikat aktor penyelenggara negara agar selaras dengan kepentingan ‘mereka yang mempercayainya’ atau ‘mereka yang memandatinya’ (baca: rakyat). Maka wajar jika dalam konteks relasi ini terdapat unsur kekuatan yang diperlukan, yaitu: kepercayaan (trust), integritas sosial, altruisme, gotong royong, partisipasi, jaringan sosial, kolaborasi atau kerjasama sosial dalam sebuah komunitas, anggapan dan nilai-nilai kearifan budaya lokal (local wisdom), yang disebut modal sosial (social capital). Modal sosial (social capital) pada prinsipnya menunjuk pada penciptaan jaringan-jaringan, kepercayaan, nilai-nilai bersama, norma-norma dan kebersamaan yang timbul dari adanya interaksi manusia di dalam sebuah masyarakat. Dengan kata lain, integritas; yakni integritas penyelenggara negara, mutlak diperlukan.

Artikel selengkapnya..

Wednesday, November 18, 2015

Kisah Sang Perantau: Negeri Tirai Bambu



Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina. Ya, kata-kata itulah yang menjadi semangat serta motivasiku untuk memulai perjalanan panjangku ini. Sebuah perjalanan yang bermula dari sebuah mimpi. Sebuah perjalanan yang tak kusangka akan kulakukan saat ini. Sebuah perantauan panjang yang entah kapan akan berakhir..

Wednesday, November 11, 2015

Topeng Malangan



“ Inilah topeng Malang sebagai karya sungging yang tiada ternilai harganya dibuat oleh orang yang luar biasa, telah memikat hati masyarakat Malang untuk menjaganya” (Onghokham, 1972).

Pecinta kesenian Topeng Malangan dan keluarga Kyai Reni Sungging Adi Linuwih pepunden Wayang Topeng Malang dari Desa Polowijen, akan mengadakan se-Sekaran dan doa di Makam Kyai Reni Polowijen. Dalam rangkain ritual ini pecinta kesenian Topeng Malang juga akan mengarak Topeng-topeng Legendaris Kyai Reni, antara lainTopeng Ragil Kuning yang puluhan tahun hilang. Topeng ini akan didampingi oleh Topeng lawas (kuno) dari berbagai daerah antara lain Topeng Senggreng, Topeng Jabung, Topeng Wangkal, Topeng Lowok, Topeng Glagahdawa, Topeng Pakisaji dan daerah lainya yang ada di Malang.

Thursday, November 5, 2015

Filsafat Ilmu dan Sosio-Epistemologi



Filsafat Ilmu dan Sosio-Epistemologi

Pertautan antara Filsafat Ilmu (FI) dan Sosio Epistemologi (SE) –keduanya adalah kajian filsafat ilmu- melahirkan pemahaman filsafat ilmu yang lebih menggerakkan. Filsafat, yang berada di dataran tinggi ide, pemikiran, “berada di angkasa” dan sulit membumi, karena memang berurusan dengan dataran pemikiran radikal, menemui kesadaran sosialnya pada pertemuannya dengan sosio-epistemologi, yang membuka kesadaran ilmu pengetahuan berbasis “rasio sosial” guna menghadirkan ilmu pengetahuan sebagai “proyek pembaruan” bagi nilai guna keadaban, humanisasi dan emansipasi untuk merespons kehidupan sosial yang dinamis. Maka sintesis FI-SE ini lebih menggugah “pembangunan ilmu” pada praxis: konteks sosial dan humanitas-emansipasi.
 
Tulisan ini bersumber dari dua buku filsafat ilmu karya Jujun S. Suriasumantri, yang berjudul “Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer”, dalam tulisan ini disebut “Jujun”. Dan buku karya Aholiab Watloly, berjudul “Sosio-Epistemologi: Membangun Pengetahuan Berwatak Sosial”, dalam tulisan ini disebut “Watloly”. Mempelajari dialog antara keduanya akan memberi asupan nutrisi bagi pemikiran filsafat ilmu yang mendasari aktivitas keilmuan dan berperilaku sosial. 

Wednesday, November 4, 2015

Kota Probolinggo: Kota Seni dan Budaya Masa Depan




Kota Probolinggo Sebagai Kota Seni dan Budaya Masa Depan

Nicko Syaifuddin Al-Haq R.



Sebaiknya masyarakat kota Probolinggo mulai saat ini menggunakan sarana dan prasarana kampoeng seni kota Probolinggo. Kampoeng seni tersebut merupakan merupakan salah satu agenda Dewan Kesenian, Dinas Pariwisata dan Budaya serta Dinas Pendidikan Kota Probolinggo. Maka dari itu marilah kita turut menyukseskan dan menyemarakkan kesenian dan budaya yang ada di kota Probolinggo. Dan kampoeng seni kota Probolinggo tersebut bermaksud untuk mengekspresikan karya masyarakat kota Probolinggo. Dan kampoeng seni ini tidak ditujukan hanya bagi segelintir golongan, namun masyarakat kota Probolinggo juga berhak atas terbentuknya kampoeng seni tersebut. Maka agar tidak adanya perselisihan antara golongan persanggaran dengan dan masyarakat maka masyarakat kota Probolinggo harus lebih banyak menggunakan sarana dan prasarana kampoeng seni dan banyaklah berpartisipasi. 

Sebetulnya masyarakat kota Probolinggo adalah pecinta kesenian dan kebudayaan, tetapi dengan seiring kemajuan teknologi dan komunikasi masyarakat kota Probolinggo sudah mulai bosan dengan kesenian dan kebudayaan kota Probolinggo, mungkin tidak adanya arahan dan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Banyak di kota Probolinggo yang mempunyai bakat dan seni, contohnya: musik, lukis, tari, keterampilan dsb, tetapi tidak ada yang mengarahkan. Sebaiknya berilah pelatih dan tempat serta honor yang layak kepadanya pasti akan terlaksana, maju dan berkembang. Maka untuk kedepannya sebaiknya kota Probolinggo harus mulai ada kemajuan untuk pengetahuan kesenian dan kebudayaan kota Probolinggo.

Ragam Budaya Pemberi Ciri Khas Probolinggo Masa Depan



Ragam Budaya Probolinggo Pemberi Ciri Khas Probolinggo Masa Depan

Windy Alvionita



Seperti telah kita ketahui bahwa kota Probolinggo ini adalah kota kecil dengan sedikit tempat wisata. Oleh karena itu pemerintah harus mengupayakan pengembangan sektor pariwisata di kota ini. Dalam pengembangan pariwisata di kota Probolinggo, pemerintah hendaknya berupaya menggali potensi-potensi yang ada di kota Probolinggo baik itu dari segi kerajinan, pertanian, perkebunan, makanan, dan hasil laut maupun dari budayanya. Pemerintah juga dapat bekerja sama dengan pengusaha jasa, baik itu hotel, pengusaha transportasi maupun pengusaha hiburan dan para pengusaha harus tanggap peluang-peluang ini. Dengan demikian di harapkan pariwisata di kota Probolinggo akan berkembang pesat.

Di kota Probolinggo terdapat berbagai ragam jenis budaya seni, terutama pertunjukan kobuda yang di adakan setiap tahun sekali. Dan itu merupakan ciri khas dari kota Probolinggo.

Ragam Budaya Pemberi Ciri Khas Probolinggo Masa Depan




Ragam Budaya Probolinggo Pemberi Ciri Khas Probolinggo Masa Depan

Tasya Tamara


Pada awalnya Kota Probolinggo hampir tidak memiliki kesenian. Kesenian Probolinggo hanyalah Jaran Bodag. Selain itu Kota Probolinggo juga hampir tidak memiliki tempat pariwisata. Meskipun begitu,Pemerintah Probolinggo tidak putus asa. Ketidak putus asaan Pemerintah Probolinggo dibuktikan dengan adanya tempat wisata buatan/event-event seperti KOBUDA, pameran, Semipro, dll. Event-event itu diciptakan agar masyarakat kota Probolinggo tidak jenuh karena sedikitnya tempat pariwisata. Sekarangpun lagi gencar-gencarnya para seniman mengumpulkan dan menciptakan berbagai macam kesenian daerah untuk menjadi kesenian Probolinggo.
   Namun kerja keras para seniman akan sia-sia jika masyarakat Probolinggo tidak mau mempelajari dan melestarikannya. Pada umumnya mereka menganggap bahwa kesenian daerah tidak berlaku di zaman modern ini, tetapi berlaku pada zaman dahulu. Mereka lebih tertarik mempelajari dan melestarikan kebudayaan barat, seperti dance. Mereka tidak mau mempedulikan budaya mereka sendiri. Seandainya mereka mau berpikir sedikit saja, kenapa akhir-akhir ini kebudayaan Indonesia banyak yang direbut oleh bangsa lain? Apabila mereka mau berpikir seperti itu, pasti letak kesalahan ada pada diri sendiri. Mengapa begitu? Karena kita tidak mau mempelajari dan melestarikan budaya kita sendiri. Kalau kita seperti itu, sama artinya dengan kita memberi kesempatan bangsa lain untuk memiliki budaya kita. Bangsa lain sangat tertarik terhadap budaya kita, bahkan mereka mau mempelajari budaya kita dan mereka tidak pernah meremehkan budaya kita. Tetapi kenapa malah kita yang meremehkan budaya Indonesia? 

Taman Belajar Hijau



 
Taman Belajar Hijau
Muklas Andika Wijaya


Kota Probolinggo yang saat ini berusaha mewujudkan dirinya sebagai kota seribu taman, di masa depan adalah salah satu kota belajar di Indonesia yang konsisten dalam gerakan penghijauan. Di masa depan Kota Probolinggo dikenal sebagai kota yang sangat aman dan nyaman untuk belajar karena adanya fasilitas yang mendukung dan memadai. Di saat bersamaan, Kota Probolinggo dikenal sebagai kota yang “hijau” karena konsisten dalam mengadakan penghijauan di wilayahnya.
Untuk mewujudkan kota hijau  dan nyaman untuk belajar diadakan program ruang terbuka hijau yang sekaligus berfungsi sebagai taman belajar bagi segala kalangan. Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota adalah bagian dari ruang-ruang terbuka suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman guna mendukung manfaat RTH dalam kota yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaan tersebut. Ruang Terbuka Hijau yang sekaligus berfungsi sebagai taman belajar ini disebut Taman Belajar Hijau.
Agar mudah dijangkau oleh masyarakat, Taman Belajar Hijau ini ada di tiap kecamatan, yaitu di kecamatan Kedopok, Wonoasih, Kademangan, Mayangan dan Kanigaran. Masing-masing Taman Belajar Hijau di tiap kecamatan tersebut memiliki ciri khas sendiri khususnya dalam hal jenis pohon mangga yang banyak dijumpai di wilayah tersebut. 

Kota Seribu Taman ala Negeri Kincir Angin




Kota Seribu Taman ala Negeri Kincir Angin
Yusman Alharis


Kota Probolinggo adalah sebuah kota sedang yang letaknya di pinggir laut dan terkenal dengan angin yaitu angin Gending. Sudah seharusnya Kota Probolinggo mulai menggali potensi-potensi yang belum ada. Salah satunya adalah penggunaan kincir angin. Mendengar kata kincir angin, pasti pikiran Anda akan menuju kepada suatu negara yang sudah 350 tahun menjajah negara kita, yaitu Belanda. Lalu, mengapa harus kincir angin? Hal ini tentunya sangat berhubungan dengan letak geografis Kota Probolinggo yang terletak di pinggir laut. Dengan letak yang dekat laut itulah, kita bisa mengaplikasikan penggunaan kincir angin di Kota Probolinggo, sebab daerah yang dekat dengan laut mempunyai angin yang cukup besar. Juga didukung dengan adanya angin gending yang sudah melekat di kota ini. Jadi, penggunaan kincir angin di Kota Probolinggo sangat tepat.
Kincir angin adalah suatu alat yang digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik dengan memanfaatkan energi angin. Hal inilah banyak orang yang mengatakan bahwa kincir angin adalah salah satu pembangkit listrik yang memerlukan biaya operasional yang murah serta pemeliharaan yang mudah dari pada pembangkit listrik lainnya. Selain itu, penggunaan kincir angin juga ramah lingkungan. Namanya saja kincir angin, alat ini hanya menggunakan angin untuk menggerakkan baling-balingnya yang akhirnya bisa menghasilkan arus listrik.

Membangun Universitas Yang Berkualitas dan Ternama di Kota Probolinggo





Membangun Universitas Yang Berkualitas dan Ternama di Kota Probolinggo

Anissa Felia N.H.


Pada zaman modern ini, banyak sekali didirikan universitas yang berkualitas dan ternama di kota-kota besar. Sayangnya di kota Probolinggo tidak memiliki universitas yang seperti di kota-kota besar. Oleh karena itu, di kota Probolinggo sangatlah perlu mendirikan sebuah universitas yang berkualitas, sehingga tak hanya dikenal tamannya saja. Dengan membangun sebuah universitas di kota ini diharapkan akan mengurangi jumlah pengangguran di Probolinggo.
Kebanyakan lulusan SMA melanjutkan ke Perguruan Tinggi akan tetapi banyak juga yang tidak melanjutkan karena keterbatasan biaya,  yang mereka memilih bekerja. Tetapi mereka yang ingin berkuliah di universitas yang berkualitas dan ternama, masih harus mendaftar ke universitas di luar kota Probolinggo, sehingga biaya yang dikeluarkan cukup banyak. Apabila mahasiswa berkuliah di universitas yang ada di Probolinggo, biaya yang dikeluarkan tidak terlalu banyak sehingga dapat menghemat pengeluaran keluarga.
Pembangunan universitas harus ditempatkan di daerah yang strategis seperti di tengah-tengah kota Probolinggo atau pembangunan ini dapat juga memanfaatkan bangunan yang sudah tidak terpakai. Yang dilengkapi fasilitas transportasi yang khusus untuk mengantar jemput mahasiswa. Universitas ini juga dapat mendatangkan dosen dari luar negeri seperti Singapura, Malaysia. Tujuan mendatangkan dosen dari luar negeri yaitu untuk menarik minat mahasiswa luar kota untuk mempelajari bahasa asing di universitas ini.

Kota Probolinggo Tempo Dulu versus Kota Probolinggo Masa Kini



Kota Probolinggo Tempo Dulu versus Kota Probolinggo Masa Kini
Vitessa Novitawati



The past of Probolinggo is  terminology that mean how to keep the history of the places in Probolinggo City. The Future of Probolinggo is  terminology that mean how to build Probolinggo in the future.  Two ideas are the same important. Without building, Probolinggo isnt modern, but if we forget the history, all of memory will lose. The alternative way is how to build the town without destroy the old places.

Pelangi di Atas Kota Probolinggo




Pelangi di Atas Kota Probolinggo
Risqa Ruviana



Hujan deras telah selesai dengan meninggalkan sebaris warna pelangi diatas pucuk cemara, bergelayut embun meninggalkan jejak aroma segar diantara lorong jalan yang mulai orang-orang memberanikan diri untuk keluar hanya untuk menikmati-menikmati aroma segar tatkala hujan itu mereda….. Saya merenung sejenak…. berpikir bahwa kota Probolinggo adalah kota yang berpotensi, damai, ramah lingkungan dan kota yang telah memulai untuk berbenah diri dalam bidang: kepariwisataan; pembangunan transportasi dan hunian masayarakat; lingkungan hidup; sumber daya manusia yang melek teknologi informasi menuju ekonomi yang mapan; penataan kota yang semakin cantik. Di dalam lima macam kategori sebagai kota yang berbenah diri itu adalah mempunyai suatu keterkaitan antara satu dengan yang lain, yang tidak mungkin salah satu ditinggalkan atau dibiarkan terbengkalai, ini adalah konsep atau bagian dari konsep sederhana “Kota Probolinggo Masa Depan”.

Revitalisasi Sarana dan Prasarana Pasar Tradisional di Kota Probolinggo



Revitalisasi Sarana dan Prasarana Pasar Tradisional di Kota Probolinggo
Fitri Wulan Andriani

Artikel ini berupaya untuk memberikan gagasan revitalisasi wajah pasar tradisional yang ada di kota Probolinggo, secara khusus membahas tentang Pasar Baru yang merupakan sentra pasar tradisional di kota Probolinggo. Sebagai sentra pasar tradisional yang ada di kota Probolinggo karena letaknya yang strategis di pusat kota, seharusnya Pasar Baru dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap, sarana dan prasarana memadai dengan bangunan yang layak dan kondisi yang baik dilihat dari segi kenyamanan dan kesehatan agar dapat memberikan pelayanan yang baik pada konsumen. Memang ini adalah konsep yang sederhana untuk mengubah wajah pasar tradisional di Probolinggo ini menjadi lebih baik dan berkualitas, namun akan menghasilkan sesuatu yang bernilai besar jika dengan pasar tradisional mampu membuat kota Probolinggo dikenal sampai di seluruh propinsi di negara ini  karena memiliki ciri khas. Berikut ini adalah berbagai ide dan gagasan dalam upaya revitalisasi Pasar Baru kota Probolinggo.

Pedagang Kaki Lima Sebagai Keunggulan Kota Probolinggo Masa Depan




Pedagang Kaki Lima Sebagai Keunggulan Kota Probolinggo Masa Depan
Fendy


Artikel ini akan membahas tentang bagaimana langkah pemerintah Kota Probolinggo agar dapat mengatasi masalah-masalah yang dialami oleh PKL. Keadaan ekonomi warga Kota Probolinggo masih tergolong rendah. Menurut Ibu Dina Melani, SSi selaku Kepala Seksi IPDS Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Probolinggo, Produk Dometik Regional Bruto (PDRB) Kota Probolinggo tahun 2007 sebesar Rp14.685.948,95 sedangkan pada tahun 2008 sebesar Rp.16.735.234,05. Sementara itu kepadatan penduduk Kota Probolinggo tahun 2008 sebanyak 3826 jiwa/km2. Besar PDRB ini masih tergolong rendah mengingat tidak semua Kota Probolinggo ekonominya menengah ke bawah, juga ada penduduk yang ekonominya menengah ke atas. Mata pencaharian warga Kota Probolinggo cukup beragam. Di antara banyaknya mata pencaharian itu beberapa sektor besar yang sangat berpengaruh antara lain, sektor angkutan, industri, dan perdagangan. Dari beberapa sektor tersebut perkembangan sektor perdagangan cukup baik. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah warung, toko, terutama Pedagang Kaki Lima (PKL). Jumlah PKL yang meningkat drastis ini juga perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah Kota Probolinggo. Menurut Winardi Pedagang Kaki Lima adalah orang dengan modal yang relatif sedikit berusaha dibidang produksi dan penjualan barang-barang (jasa-jasa) untuk memenuhi kebutuhan kelompok tertentu di dalam masyarakat, usaha tersebut dilaksanakan pada tempat-tempat yang dianggap strategis dalam suasana lingkungan yang informal. Dari pernyataan Winardi di atas pedagang di sepanjang Jalan Dr. Moh. Saleh adalah PKL.

Jadikan Probolinggo Ijo Dengan Aksi Ijo-mu




Jadikan Probolinggo Ijo Dengan Aksi Ijo-mu
Riski Amalia

Melalui karya tulis ini,  penulis ingin sedikit menyumbangkan pemikiran tentang bagaimana memajukan Kota Probolinggo melalui tempat-tempat wisata yang ada di kota ini. Karena menurut penulis sebuah kota akan tampak berkembang apabila dapat mendatangkan wisatawan ke kotanya.  Salah satunya adalah wisata bahari karena Kota Probolinggo memiliki pelabuhan yang cukup berpotensi. Kalau kita akan memiliki wisata bahari, tentunya kita harus membangun dahulu dermaga penyeberangan seperti Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Pelabuhan Gilimanuk Bali, dll, sehingga untuk wisatawan yang mau menggunakan transportasi air dari Probolinggo-Madura PP, Probolinggo-Pulau Gili Ketapang PP,  Probolinggo Tanjung Balai PP, dsb, akan dengan mudah dapat mengetahui di mana kita harus membeli tiket perjalanan laut tersebut,  kapan kita bisa berangkat, dengan kapal apa kita bisa berangkat, dll. Untuk membangun dermaga ini, tentunya banyak biaya yang harus dipersiapkan oleh Pemerintah Kota Probolinggo, karena kata pepatah orang Jawa, JER BASUKI MAWA BEA, untuk itu pemerintah bisa menawarkan saham pada investor-investor yang mau menginvestasikan modalnya di sini. Dengan dapat terlaksananya ini semua, berarti Kota Probolinggo akan memiliki lapangan kerja baru khusus untuk masyarakat Kota Probolinggo agar tidak mengadu nasibnya di rantau orang. Masyarakat kota yang hanya memiliki ijazah SD/ sederajat bisa berkarir sebagai pedagang makanan di lokasi sekitar areal dermaga, untuk masyarakat kota yang memiliki ijazah SMP/ sederajat bisa berkarir sebagai tukang parkir, petugas keamanan pelabuhan, dll, untuk masyarakat kota yang memiliki ijazah SMA/ sederajat bisa berkarir sebagai tenaga administrasi, dll, untuk masyarakat kota yang memiliki ijazah S1, S2, S3 bisa berkarir sebagai tenaga ahli, sebagai peñata yang handal yang mampu mengubah image pelabuhan biasa menjadi pelabuhan bergengsi di mancanegara.


Pelabuhan Tanjung Tembaga Dahulu, Sekarang dan Masa Depan




Pelabuhan Tanjung Tembaga Dahulu, Sekarang dan Masa Depan
Maulana Ghulam Hanifa


Tanjung Tembaga adalah nama pelabuhan di Kota Probolinggo. Pelabuhan ini terletak di pesisir utara Kota Probolinggo, tepatnya di kelurahan Mayangan, kecamatan Mayangan Kota Probolinggo. Mengapa Pelabuhan Tanjung Tembaga begitu penting untuk dibahas di sini? Karena pelabuhan ini merupakan salah satu penyangga perekonomian terpenting di kota tercinta ini. Melalui  pelabuhan inilah barang-barang keluar dan masuk. Melalui pelabuhan ini pula sektor perikanan dapat berkembang dengan baik. Di samping itu, pelabuhan ini mempunyai potensi besar untuk dikembangkan menjadi objek wisata.

Wisata Tepi Pantai Bayuangga




Wisata Tepi Pantai Bayuangga
Yudha Ria Pratama


Kota Probolinggo terletak di tepi pantai memiliki potensi laut, hasil laut, pantai berimbun pepohonan mangrove yang dapat dikembangkan menjadi kawasan wisata laut. Cara investasi terbesar mangrove adalah pada pantai baru Kota Probolinggo bagian tepi daerah Mayangan atau pelabuhan baru Kota Probolinggo dengan pusat jajanan baru yang bernuansa alam bahari khas kota Probolinggo, tempat-tempat wisata pemancingan, area hiburan, area peristirahatan, tempat belajar, kios-kios atau pertokoan yang menjual aneka pernak pernik dan oleh-oleh khas kota ini, panggung hiburan. Untuk menunjang program tersebut di atas perlu perbaikan infrastruktur sehingga menjadi kawasan wisata yang mengesankan bagi para pengunjung serta membantu masyarakat sekitar pantai terlibat langsung dalam suatu aksinya yang sekaligus mampu menyerap tenaga kerja. Oleh karena itulah penulis membuat ide sederhana wisata tepi pantai agar menjadikan suatu agro-wisata yang sangat luar biasa hingga menjadikan kota seribu taman ini menjadi kota wisata terkenal dan berdampak positif  bidang ekonomi, sosial, budaya bagi masyarakat dan Kota Probolinggo di masa depan.

Kata kunci: Wisata, tepi pantai

Taman Laut Bayuangga



Taman Laut Bayuangga
Husnul Hotimah



Setiap daerah memiliki tempat wisata yang menarik wisatawan lokal maupun asing. Begitu juga dengan Probolinggo yang memiliki potensi alam yang mendukung yaitu pantai dengan julukan Bayuangga berarti angin dan air, yang dapat dibuat konsep wisata Taman Laut yang menggabungkan unsur pendidikan, wisata atau hiburan dan kuliner. Dengan menggabungkan ketiga unsur, dapat penambahan wawasan pengetahuan, hiburan yang dapat menarik wisatawan dan kuliner sekaligus suasana konsep wisata nuansa mangrove sehingga dapat diharapkan dapat memberikan manfaat berupa konservasi laut, hiburan, peningkatan ekonomi dengan membuka lapangan kerja bagi masyarakat, pendidikan dan pengembangan potensi daerah.

Kata kunci : Taman, laut

Wisata Terumbu Karang Untuk Masa Depan




Wisata Terumbu Karang
Untuk Masa Depan

Siti Rodiah Hasana



Probolinggo merupakan kota yang berpotensi di bidang kelautan karena letak geografis berada di pesisir pantai utara Pulau Jawa. Potensi laut dapat dimanfaatkan sebagai tempat hiburan masyarakat. Terumbu Karang merupakan salah satu elemen pendukung utama ekosistem laut. Dalam penanamannya,  dapat melibatkan siswa-siswi yang ada di Kota Probolinggo, secara rutin dan berkelanjutan melakukan aksi penyelamatan lingkungan hingga tercipta taman terumbu karang yang dapat dijadikan sebagai area wisata. Berangkat dari potensi laut Proboinggo, penulis mencoba mengembangkan wisata terumbu karang yang dilengkapi dengan diving, hutan mangrove, perahu tradisional, yang menarik banyak turis baik domestik maupun mancanegara, sehingga menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini serta generasi masa depan.

Satu Mimpi Mewujudkan Probolinggo Park



 
Satu Mimpi Mewujudkan
Probolinggo Park

Kurnia Firda Farhanah


Probolinggo adalah salah satu kota di wilayah pesisir bagian utara provinsi Jawa Timur, yang memiliki potensi pariwisata cukup bagus dengan didukung adanya Pelabuhan Tanjung Tembaga. Posisi kota yang sangat strategis karena berada di jalur pantura. Kota ini merupakan kota transit wisatawan yang akan menuju Gunung Bromo, Bali maupun kota-kota yang ada di bagian timur pulau Jawa yang letak geografisnya cukup indah. Sepanjang sisi utaranya adalah pantai yang landai, dan di bagian selatan terlihat pegunungan yang indah. Di pantai tersebut terdapat hutan bakau yang mempesona dari jauh dan budaya masyarakat yang unik dan beragam bisa menjadi daya tarik tersendiri.