Ragam Budaya Probolinggo Pemberi Ciri Khas Probolinggo Masa Depan
Tasya Tamara
Pada awalnya Kota Probolinggo hampir tidak memiliki
kesenian. Kesenian Probolinggo hanyalah Jaran Bodag. Selain itu Kota Probolinggo juga hampir tidak memiliki tempat
pariwisata. Meskipun begitu,Pemerintah Probolinggo tidak putus asa. Ketidak
putus asaan Pemerintah Probolinggo dibuktikan dengan adanya tempat wisata
buatan/event-event seperti KOBUDA, pameran, Semipro, dll. Event-event itu diciptakan agar masyarakat
kota Probolinggo tidak jenuh karena sedikitnya tempat pariwisata. Sekarangpun
lagi gencar-gencarnya para seniman mengumpulkan dan menciptakan berbagai macam
kesenian daerah untuk menjadi kesenian Probolinggo.
Namun kerja keras
para seniman akan sia-sia jika masyarakat Probolinggo tidak mau mempelajari dan
melestarikannya. Pada umumnya mereka menganggap bahwa kesenian daerah tidak
berlaku di zaman modern ini, tetapi berlaku pada zaman dahulu. Mereka lebih
tertarik mempelajari dan melestarikan kebudayaan barat, seperti dance. Mereka tidak mau mempedulikan
budaya mereka sendiri. Seandainya mereka mau berpikir sedikit saja, kenapa
akhir-akhir ini kebudayaan Indonesia banyak yang direbut oleh bangsa lain?
Apabila mereka mau berpikir seperti itu, pasti letak kesalahan ada pada diri
sendiri. Mengapa begitu? Karena kita tidak mau mempelajari dan melestarikan
budaya kita sendiri. Kalau kita seperti itu, sama artinya dengan kita memberi
kesempatan bangsa lain untuk memiliki budaya kita. Bangsa lain sangat tertarik
terhadap budaya kita, bahkan mereka mau mempelajari budaya kita dan mereka
tidak pernah meremehkan budaya kita. Tetapi kenapa malah kita yang meremehkan
budaya Indonesia?
Perlu diketahui bahwa kita jangan pernah meremehkan sesuatu,
karena sesuatu yang kita remehkan bisa menjadi besar. Dan untuk sesuatu yang
besar tidak bisa kita dapatkan begitu saja, kita memerlukan kerja keras. Jika
sesuatu yang besar sudah kita capai, kita tidak boleh bangga dahulu. Kita
jadikan sesuatu yang besar itu sebagai motivasi untuk lebih besar. Kejadian
yang menimpa bangsa Indoesia dapat kita jadikan sebagai pelajaran. Tidak mau
kan budaya Probolinggo yang akan diciptakan juga direbut oleh bangsa lain? Maka
dari itu kita harus ikut berpartisipasi untk mempelajari dan melestarikan
budaya Probolinggo. Tetapi maukah para generasi muda melaksanakannya? Dan
bagaimana caranya agar para generasi muda mau mempelajari dan melestarikan
budaya Probolinggo tetapi juga mengikuti perkembangan zaman?
Agar Generasi Muda Melestarikan
Kesenian
Sejarah Probolinggo ada pada kurikulum pelajaran, karena
buat apa kita mempelajari sejarah daerah lain. Tetapi kita sendiri tidak tahu
sejarah Kota Probolinggo. Sejarah kota Probolinggo hanya dijadikan cerita
rakyat saja, yang kebenarannya tidak diketahui. Segala bentuk kebudayaan / kesenian
Probolinggo ada pada ekstrakurikuler di sekolah-sekolah yang ada di Kota
Probolinggo. Kesenian itu seperti tarian daerah, batik bermotif mangga, anggur
dan angin. Ketiga motif batik itu merupakan ciri khas kota Probolinggo.
Lebih banyak diadakan lomba-lomba kesenian daerah. Dengan
adanya kegiatan lomba ini, para generasi muda akan semakin giat untuk
mempelajari budaya. Karena tujuan mereka adalah untuk membawa nama baik sekolah
dan sebagai sarana hiburan. Para generasi muda pasti pernah membaca sejarah
yang menceritakan kejayaan kerajaan Majapahit semasa Patih Gajahmada dapat
menguasai beberapa daerah hingga daerah Philipina. Pada zaman dahulu Indonesia
sangat besar, bahkan Negara yang saat ini paling majupun pada zaman dahulu
Indonesia sangat besar Indonesia. Tetapi kenapa sekarang semuanya terbalik? Itu
semua karena masyarakat Indonesia kurang
konsisten pada diri dan kehidupan mereka sendiri. Kita harus tetap
mengingat sejarah-sejarah pada zaman dahulu. Dan kita harus bisa meniru kerja
keras para pembangun bangsa. Agar kita bisa menjadikan kota Probolinggo lebih
besar di masa depan.
Lebih banyak mengadakan event-event
yang dilaksanakan di Probolinggo. Yang dapat menarik minat para penonton untuk
menyaksikannya. Dan penontonnya bukan hanya dari masyarakat Probolinggo, tetapi
juga masyarakat dari daerah lain. Apabila membutuhkan penginapan, akan
disediakan penginapan wisata mangrove
yang rencananya akan dibangun oleh Pemerintah Probolinggo di Ketapang. Di
penginapan mangrove pengunjung dapat
melihat indahnya pemandangan hutan bakau. Selain itu di penginapan mangrove para pengunjung dapat melihat
secara langsung budidaya tumbuhan bakau. Jadi dengan adanya event-event dan penginapan wisata mangrove dapat menambah keuangan kota
Probolinggo, karena darat menarik minat pengunjung untuk berpariwisata di
Probolinggo.
Menampilkan tari-tarian Probolinggo di tempat yang biasanya dijadikan
tempat berkumpul, seperti di café-café. Biasanya di tempat-tempat seperti itu
jarang sekali ditampilkannya kesenian daerah. Maka dari itu kita mencoba
terobosan baru.
Apabila dilaksanakannya rapat-rapat resmi antara pejabat Probolinggo dengan
pejabat daerah lain. Pejabat-pejabat Probolinggo tidak ada salahnya mengenakan
pakaian batik khas Probolinggo. Tujuannya agar pejabat dari daerah lain
mengetahui dan apabila tertarik pasti mereka juga ingin memiliki dan
mengenakannya. Mungkin pejabat dari daerah lain dapat membantu mempromosikan
kepada masyarakat-masyarakat daerah mereka. Intinya adalah sebagai sarana
pengenalan dan promosi terhadap daerah lain
Memanfaatkan bahasa Madura Probolinggo. Bahasa Madura dianggap
kasar, tetapi bila kita bisa memanfaatkannya, pandangan terhadap
bahasa Madura akan berubah.
Misalnya, kita jadikan bahasa Madura
dalam judul-judul pertokoan, café-café, hotel, tempat pembelanjaan, dll.
Seperti “Le-ollena” yang dapat
dipasang di tempat yang biasanya menjual barang untuk oleh-oleh. Tetapi
tulisannya kita modif sekreatif mungkin. Pasti akan lebih menarik dan ini bisa
dijadikan sebagai ciri khas Kota Probolinggo.
Kobuda adalah salah satu ajang untuk memperlihatkan kekreatifan
sekolah-sekolah, yang akan menampilkan berbagai macam busana yang terbuat dari
daun. Ajang ini dapat menarik minat para kontestan dan para penonton. Tetapi
akan lebih menarik lagi jika busana tidak hanya terbuat dari daun, melainkan
dari bumbu dapur seperti kunyit, jahe, dll, serta bulu-bulu unggas dan
buah-buahan.
Menurut ibu Rukmini, selaku Ibu Walikota yang ingin menjadikan kota
Probolinggo sebagai Kota Sejuta Senyum.
Maksudnya ingin masyarakat Probolinggo menjadi masyarakat yang ramah tamah.
Untuk mewujudkannya perlu ditekankan kepada masyarakat Probolinggo untuk saling
tolong menolong, menjaga tali persaudaraan sesama manusia, dan saling
menghargai. Dengan itu kehidupan masyarakat Probolinggo akan makmur, damai, dan
tidak ada permusuhan. Selain itu Pemerintah Probolinggo harus menciptakan
suasana yang nyaman, seperti suasana yang bebas dari polusi dan banyak
tumbuh-tumbuhan yang akan membuat masyarakat kota Probolinggo tidak malas untuk
keluar rumah. Apabila suasana nyaman, pastinya kekesalan dan amarah akan
hilang. Pasti masyarakat Probolinggo akan menjadi masyarakat yang ramah tamah,
serta saling tolong menolong kepada sesamanya. Dan impian untuk mewujudkan kota
Probolinggo menjadi kota sejuta senyum kemungkinan akan tercapai.***
No comments:
Post a Comment