Saturday, February 24, 2018

Belajar Dengan Hati dan Pikiran Positif

Belajar dengan hati dan pikiran positif adalah belajar dengan melibatkan keikutsertaan hati dalam aktivitas belajar. Jika HATI ikutserta, maka hati lebih terbuka pada aktivitas belajar, pikiran pun menjadi lebih positif, belajar menjadi lebih nyaman, materi lebih mudah masuk otak.

Belajar dengan Hati dan Pikiran Positif menumbukan jiwa kreatif, menyalakan api semangat dalam hati!

Belajar Dengan Hati dan Pikiran Positif

Thursday, December 8, 2016

Mengenalkan dan Mengekalkan Kehilangan



Pengalaman mengelola hati dengan mengenalkan dan mengekalkan kehilangan. Berbeda dari ajaran kepasrahan, keberserahan dan penerimaan dengan “kontra-kemelekatan” yakni melepaskan diri dari jerat fantasi kepemilikan, kisah ini mengajarkan “kontra-kemelekatan” bersumber dari PENGALAMAN KEHILANGAN yang SEBENARNYA! KEMATIAN !

Sebuah pengalaman kesadaran melalui olah spiritual yang diajarkan Tuhan secara langsung melalui cara-Nya: mencabut fantasi kepemilikan yang kebanyakan dipersepsi oleh manusia sebagai kepemilikan sesungguhnya! Namun, sedemikian sederhanakah pencapaian kesadaran di balik frasa ini? Pengalaman jiwa yang tercabik-cabik, mengantarkan subjek pada penapakan tangga kesadaran yang tak setiap orang mampu menapakinya.

Saturday, November 28, 2015

Integritas Dalam Pelayanan Publik

Mengapa pelayanan publik perlu integritas?

Pertama
Kegiatan administrasi publik yang memunculkan pelayanan publik, terbentuk sebagai konsekuensi dari adanya pemerintahan dan Negara. Penyelenggaraan pelayanan publik sebagai bagian dari penyelenggaraan Negara, meniscayakan hubungan antara Negara dan rakyat, karena dari relasi antara negara dan rakyat, lahirlah kebijakan publik dan pelayanan publik.

Kedua
Dalam konteks relasi Negara dan rakyat tersebut, terdapat hubungan sosial yang melibatkan institusi pemerintah sebagai penyedia pelayanan publik dengan warga masyarakat. Penyelenggara negara  dipercaya oleh rakyat melalui kontrak sosial bahwa mereka yang disebut ‘penyelenggara negara’ bertindak mewakili ‘orang banyak’ (rakyat) untuk mengatur kepentingan orang banyak tersebut. Dengan sendirinya relasi dan ‘kontrak’ ini mengikat aktor penyelenggara negara agar selaras dengan kepentingan ‘mereka yang mempercayainya’ atau ‘mereka yang memandatinya’ (baca: rakyat). Maka wajar jika dalam konteks relasi ini terdapat unsur kekuatan yang diperlukan, yaitu: kepercayaan (trust), integritas sosial, altruisme, gotong royong, partisipasi, jaringan sosial, kolaborasi atau kerjasama sosial dalam sebuah komunitas, anggapan dan nilai-nilai kearifan budaya lokal (local wisdom), yang disebut modal sosial (social capital). Modal sosial (social capital) pada prinsipnya menunjuk pada penciptaan jaringan-jaringan, kepercayaan, nilai-nilai bersama, norma-norma dan kebersamaan yang timbul dari adanya interaksi manusia di dalam sebuah masyarakat. Dengan kata lain, integritas; yakni integritas penyelenggara negara, mutlak diperlukan.

Artikel selengkapnya..

Wednesday, November 18, 2015

Kisah Sang Perantau: Negeri Tirai Bambu



Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina. Ya, kata-kata itulah yang menjadi semangat serta motivasiku untuk memulai perjalanan panjangku ini. Sebuah perjalanan yang bermula dari sebuah mimpi. Sebuah perjalanan yang tak kusangka akan kulakukan saat ini. Sebuah perantauan panjang yang entah kapan akan berakhir..

Wednesday, November 11, 2015

Topeng Malangan



“ Inilah topeng Malang sebagai karya sungging yang tiada ternilai harganya dibuat oleh orang yang luar biasa, telah memikat hati masyarakat Malang untuk menjaganya” (Onghokham, 1972).

Pecinta kesenian Topeng Malangan dan keluarga Kyai Reni Sungging Adi Linuwih pepunden Wayang Topeng Malang dari Desa Polowijen, akan mengadakan se-Sekaran dan doa di Makam Kyai Reni Polowijen. Dalam rangkain ritual ini pecinta kesenian Topeng Malang juga akan mengarak Topeng-topeng Legendaris Kyai Reni, antara lainTopeng Ragil Kuning yang puluhan tahun hilang. Topeng ini akan didampingi oleh Topeng lawas (kuno) dari berbagai daerah antara lain Topeng Senggreng, Topeng Jabung, Topeng Wangkal, Topeng Lowok, Topeng Glagahdawa, Topeng Pakisaji dan daerah lainya yang ada di Malang.

Thursday, November 5, 2015

Filsafat Ilmu dan Sosio-Epistemologi



Filsafat Ilmu dan Sosio-Epistemologi

Pertautan antara Filsafat Ilmu (FI) dan Sosio Epistemologi (SE) –keduanya adalah kajian filsafat ilmu- melahirkan pemahaman filsafat ilmu yang lebih menggerakkan. Filsafat, yang berada di dataran tinggi ide, pemikiran, “berada di angkasa” dan sulit membumi, karena memang berurusan dengan dataran pemikiran radikal, menemui kesadaran sosialnya pada pertemuannya dengan sosio-epistemologi, yang membuka kesadaran ilmu pengetahuan berbasis “rasio sosial” guna menghadirkan ilmu pengetahuan sebagai “proyek pembaruan” bagi nilai guna keadaban, humanisasi dan emansipasi untuk merespons kehidupan sosial yang dinamis. Maka sintesis FI-SE ini lebih menggugah “pembangunan ilmu” pada praxis: konteks sosial dan humanitas-emansipasi.
 
Tulisan ini bersumber dari dua buku filsafat ilmu karya Jujun S. Suriasumantri, yang berjudul “Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer”, dalam tulisan ini disebut “Jujun”. Dan buku karya Aholiab Watloly, berjudul “Sosio-Epistemologi: Membangun Pengetahuan Berwatak Sosial”, dalam tulisan ini disebut “Watloly”. Mempelajari dialog antara keduanya akan memberi asupan nutrisi bagi pemikiran filsafat ilmu yang mendasari aktivitas keilmuan dan berperilaku sosial. 

Wednesday, November 4, 2015

Kota Probolinggo: Kota Seni dan Budaya Masa Depan




Kota Probolinggo Sebagai Kota Seni dan Budaya Masa Depan

Nicko Syaifuddin Al-Haq R.



Sebaiknya masyarakat kota Probolinggo mulai saat ini menggunakan sarana dan prasarana kampoeng seni kota Probolinggo. Kampoeng seni tersebut merupakan merupakan salah satu agenda Dewan Kesenian, Dinas Pariwisata dan Budaya serta Dinas Pendidikan Kota Probolinggo. Maka dari itu marilah kita turut menyukseskan dan menyemarakkan kesenian dan budaya yang ada di kota Probolinggo. Dan kampoeng seni kota Probolinggo tersebut bermaksud untuk mengekspresikan karya masyarakat kota Probolinggo. Dan kampoeng seni ini tidak ditujukan hanya bagi segelintir golongan, namun masyarakat kota Probolinggo juga berhak atas terbentuknya kampoeng seni tersebut. Maka agar tidak adanya perselisihan antara golongan persanggaran dengan dan masyarakat maka masyarakat kota Probolinggo harus lebih banyak menggunakan sarana dan prasarana kampoeng seni dan banyaklah berpartisipasi. 

Sebetulnya masyarakat kota Probolinggo adalah pecinta kesenian dan kebudayaan, tetapi dengan seiring kemajuan teknologi dan komunikasi masyarakat kota Probolinggo sudah mulai bosan dengan kesenian dan kebudayaan kota Probolinggo, mungkin tidak adanya arahan dan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Banyak di kota Probolinggo yang mempunyai bakat dan seni, contohnya: musik, lukis, tari, keterampilan dsb, tetapi tidak ada yang mengarahkan. Sebaiknya berilah pelatih dan tempat serta honor yang layak kepadanya pasti akan terlaksana, maju dan berkembang. Maka untuk kedepannya sebaiknya kota Probolinggo harus mulai ada kemajuan untuk pengetahuan kesenian dan kebudayaan kota Probolinggo.

Ragam Budaya Pemberi Ciri Khas Probolinggo Masa Depan



Ragam Budaya Probolinggo Pemberi Ciri Khas Probolinggo Masa Depan

Windy Alvionita



Seperti telah kita ketahui bahwa kota Probolinggo ini adalah kota kecil dengan sedikit tempat wisata. Oleh karena itu pemerintah harus mengupayakan pengembangan sektor pariwisata di kota ini. Dalam pengembangan pariwisata di kota Probolinggo, pemerintah hendaknya berupaya menggali potensi-potensi yang ada di kota Probolinggo baik itu dari segi kerajinan, pertanian, perkebunan, makanan, dan hasil laut maupun dari budayanya. Pemerintah juga dapat bekerja sama dengan pengusaha jasa, baik itu hotel, pengusaha transportasi maupun pengusaha hiburan dan para pengusaha harus tanggap peluang-peluang ini. Dengan demikian di harapkan pariwisata di kota Probolinggo akan berkembang pesat.

Di kota Probolinggo terdapat berbagai ragam jenis budaya seni, terutama pertunjukan kobuda yang di adakan setiap tahun sekali. Dan itu merupakan ciri khas dari kota Probolinggo.

Ragam Budaya Pemberi Ciri Khas Probolinggo Masa Depan




Ragam Budaya Probolinggo Pemberi Ciri Khas Probolinggo Masa Depan

Tasya Tamara


Pada awalnya Kota Probolinggo hampir tidak memiliki kesenian. Kesenian Probolinggo hanyalah Jaran Bodag. Selain itu Kota Probolinggo juga hampir tidak memiliki tempat pariwisata. Meskipun begitu,Pemerintah Probolinggo tidak putus asa. Ketidak putus asaan Pemerintah Probolinggo dibuktikan dengan adanya tempat wisata buatan/event-event seperti KOBUDA, pameran, Semipro, dll. Event-event itu diciptakan agar masyarakat kota Probolinggo tidak jenuh karena sedikitnya tempat pariwisata. Sekarangpun lagi gencar-gencarnya para seniman mengumpulkan dan menciptakan berbagai macam kesenian daerah untuk menjadi kesenian Probolinggo.
   Namun kerja keras para seniman akan sia-sia jika masyarakat Probolinggo tidak mau mempelajari dan melestarikannya. Pada umumnya mereka menganggap bahwa kesenian daerah tidak berlaku di zaman modern ini, tetapi berlaku pada zaman dahulu. Mereka lebih tertarik mempelajari dan melestarikan kebudayaan barat, seperti dance. Mereka tidak mau mempedulikan budaya mereka sendiri. Seandainya mereka mau berpikir sedikit saja, kenapa akhir-akhir ini kebudayaan Indonesia banyak yang direbut oleh bangsa lain? Apabila mereka mau berpikir seperti itu, pasti letak kesalahan ada pada diri sendiri. Mengapa begitu? Karena kita tidak mau mempelajari dan melestarikan budaya kita sendiri. Kalau kita seperti itu, sama artinya dengan kita memberi kesempatan bangsa lain untuk memiliki budaya kita. Bangsa lain sangat tertarik terhadap budaya kita, bahkan mereka mau mempelajari budaya kita dan mereka tidak pernah meremehkan budaya kita. Tetapi kenapa malah kita yang meremehkan budaya Indonesia? 

Taman Belajar Hijau



 
Taman Belajar Hijau
Muklas Andika Wijaya


Kota Probolinggo yang saat ini berusaha mewujudkan dirinya sebagai kota seribu taman, di masa depan adalah salah satu kota belajar di Indonesia yang konsisten dalam gerakan penghijauan. Di masa depan Kota Probolinggo dikenal sebagai kota yang sangat aman dan nyaman untuk belajar karena adanya fasilitas yang mendukung dan memadai. Di saat bersamaan, Kota Probolinggo dikenal sebagai kota yang “hijau” karena konsisten dalam mengadakan penghijauan di wilayahnya.
Untuk mewujudkan kota hijau  dan nyaman untuk belajar diadakan program ruang terbuka hijau yang sekaligus berfungsi sebagai taman belajar bagi segala kalangan. Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota adalah bagian dari ruang-ruang terbuka suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman guna mendukung manfaat RTH dalam kota yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaan tersebut. Ruang Terbuka Hijau yang sekaligus berfungsi sebagai taman belajar ini disebut Taman Belajar Hijau.
Agar mudah dijangkau oleh masyarakat, Taman Belajar Hijau ini ada di tiap kecamatan, yaitu di kecamatan Kedopok, Wonoasih, Kademangan, Mayangan dan Kanigaran. Masing-masing Taman Belajar Hijau di tiap kecamatan tersebut memiliki ciri khas sendiri khususnya dalam hal jenis pohon mangga yang banyak dijumpai di wilayah tersebut. 

Kota Seribu Taman ala Negeri Kincir Angin




Kota Seribu Taman ala Negeri Kincir Angin
Yusman Alharis


Kota Probolinggo adalah sebuah kota sedang yang letaknya di pinggir laut dan terkenal dengan angin yaitu angin Gending. Sudah seharusnya Kota Probolinggo mulai menggali potensi-potensi yang belum ada. Salah satunya adalah penggunaan kincir angin. Mendengar kata kincir angin, pasti pikiran Anda akan menuju kepada suatu negara yang sudah 350 tahun menjajah negara kita, yaitu Belanda. Lalu, mengapa harus kincir angin? Hal ini tentunya sangat berhubungan dengan letak geografis Kota Probolinggo yang terletak di pinggir laut. Dengan letak yang dekat laut itulah, kita bisa mengaplikasikan penggunaan kincir angin di Kota Probolinggo, sebab daerah yang dekat dengan laut mempunyai angin yang cukup besar. Juga didukung dengan adanya angin gending yang sudah melekat di kota ini. Jadi, penggunaan kincir angin di Kota Probolinggo sangat tepat.
Kincir angin adalah suatu alat yang digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik dengan memanfaatkan energi angin. Hal inilah banyak orang yang mengatakan bahwa kincir angin adalah salah satu pembangkit listrik yang memerlukan biaya operasional yang murah serta pemeliharaan yang mudah dari pada pembangkit listrik lainnya. Selain itu, penggunaan kincir angin juga ramah lingkungan. Namanya saja kincir angin, alat ini hanya menggunakan angin untuk menggerakkan baling-balingnya yang akhirnya bisa menghasilkan arus listrik.

Membangun Universitas Yang Berkualitas dan Ternama di Kota Probolinggo





Membangun Universitas Yang Berkualitas dan Ternama di Kota Probolinggo

Anissa Felia N.H.


Pada zaman modern ini, banyak sekali didirikan universitas yang berkualitas dan ternama di kota-kota besar. Sayangnya di kota Probolinggo tidak memiliki universitas yang seperti di kota-kota besar. Oleh karena itu, di kota Probolinggo sangatlah perlu mendirikan sebuah universitas yang berkualitas, sehingga tak hanya dikenal tamannya saja. Dengan membangun sebuah universitas di kota ini diharapkan akan mengurangi jumlah pengangguran di Probolinggo.
Kebanyakan lulusan SMA melanjutkan ke Perguruan Tinggi akan tetapi banyak juga yang tidak melanjutkan karena keterbatasan biaya,  yang mereka memilih bekerja. Tetapi mereka yang ingin berkuliah di universitas yang berkualitas dan ternama, masih harus mendaftar ke universitas di luar kota Probolinggo, sehingga biaya yang dikeluarkan cukup banyak. Apabila mahasiswa berkuliah di universitas yang ada di Probolinggo, biaya yang dikeluarkan tidak terlalu banyak sehingga dapat menghemat pengeluaran keluarga.
Pembangunan universitas harus ditempatkan di daerah yang strategis seperti di tengah-tengah kota Probolinggo atau pembangunan ini dapat juga memanfaatkan bangunan yang sudah tidak terpakai. Yang dilengkapi fasilitas transportasi yang khusus untuk mengantar jemput mahasiswa. Universitas ini juga dapat mendatangkan dosen dari luar negeri seperti Singapura, Malaysia. Tujuan mendatangkan dosen dari luar negeri yaitu untuk menarik minat mahasiswa luar kota untuk mempelajari bahasa asing di universitas ini.