Wednesday, November 4, 2015

Kota Probolinggo Tempo Dulu versus Kota Probolinggo Masa Kini



Kota Probolinggo Tempo Dulu versus Kota Probolinggo Masa Kini
Vitessa Novitawati



The past of Probolinggo is  terminology that mean how to keep the history of the places in Probolinggo City. The Future of Probolinggo is  terminology that mean how to build Probolinggo in the future.  Two ideas are the same important. Without building, Probolinggo isnt modern, but if we forget the history, all of memory will lose. The alternative way is how to build the town without destroy the old places.


Sekilas Wajah Kota Probolinggo

Akhir-akhir ini, nama Kota Probolinggo semakin sering menghiasi berita di berbagai media. Tentunya berita-berita yang menonjolkan kebersihan, keindahan, dan prestasi yang memang telah terbukti. Beberapa prestasi diantaranya  Adipura, Kota Sehat, Adiwiyata, dan masih banyak prestasi lainnya.. Semua itu tentu sangat membanggakan warga  Kota Probolinggo. Belum lagi prestasi di bidang olah raga sebagai juara umum dalam PORDA Jawa Timur tahun 2009. Prestasi bidang lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional juga mulai bermunculan. Salah satunya adalah prestasi siswa SMA Negeri 4 Probolinggo dalam LPIR (Lomba Penelitian Ilmiah Remaja) Nasional 2009 dan OPSI (Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia) 2009.
Berbagai karya tulis ilmiah dapat memberikan masukan, ide, dan kreativitas yang layak untuk dijadikan referensi. Contoh konkrit adalah penemuan alat sederhana pendeteksi puting beliung. Hasil penelitian siswa ini memang sangat sederhana. Justru karena kesederhanaan itu pula sehingga wartawan nasional tertarik meliput. Sekali lagi, wartawan menyenangi berita yang memiliki nilai, kreativitas, kegunaan, dan menarik minat pembaca. Bercermin dari prestasi siswa tersebut, diharapkan pembangunan kota tetap memperhatikan nilai, kreativitas, kegunaan, dan minat.
Nilai mengandung pengertian semua yang memiliki keterukuran. Nilai sejarah suatu kota adalah segala sesuatu yang mengandung ingatan kejadian dimasa lalu. Gedung-gedung kuno peninggalan Belanda, sering membangkitkan kenangan akan jaman kolonial. Perasaan kita sering kali terusik akan kenangan setiap melewati kawasan tersebut. Probolinggo memang kota yang penuh kenangan. 
Kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta sesuatu yang baru, sesuatu yang mungkin belum terpikirkan oleh orang lain. Sesuatu yang  sederhana menjadi lebih bermakna bila ada tangan-tangan kreatif yang menyapa. Semua orang memiliki potensi kreatif, hanya saja terlatih atau tidak. Potensi kreatif akan muncul, bila seseorang melatih belahan otak kanan dengan sering berimajinasi. Dalam bahasa Jose Silva, penemu metode kontrol pikiran dalam bukunya “Metode Kontrol Pikiran” adalah bagaimana kita memvisualisasi ide kita. Keseimbangan otak kanan dan otak kiri sangat dibutuhkan. Orang yang jenius adalah mereka yang mampu menyeimbangkan otak kiri dengan otak kanan. Bagaimana seorang Isac Newton mampu menemukan rumus gravitasi hanya setelah dia kejatuhan buah apel tempat dia beristirahat di bawahnya. Imaginasi mengapa buah apel jatuh ke bawah bukan ke atas memberikan hasil rumus F= m.g.h yang spektakuler. Sekali lagi hal-hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari justru memunculkan ide-ide kreatif.
Kegunaan merupakan manfaat yang terkandung dalam suatu benda, alat atau barang. Benda hanya akan berguna bila dia memiliki manfaat untuk makhluk hidup. Sesederhana apapun alat itu, asal bermanfaat tentu akan berguna. Kita sering terkagum-kagum akan barang-barang elektronik modern, tapi  kita kadang tidak menyangka bahwa alat yang sederhana pun bisa dimanfaatkan. Besar kecilnya kegunaan suatu alat tidak dilihat dari modern atau tidaknya alat itu. Biasanya semakin alat itu mampu menyelamatkan atau memudahkan kerja manusia, maka alat tersebut memiliki kegunaan yang  besar.
Minat adalah keinginan untuk mendapatkan atau melakukan sesuatu. Minat seseorang dipengaruhi oleh seberapa besar keinginannya untuk mendapatkan atau melakukan sesuatu. Minat berbeda dengan dengan niat. Niat memiliki pengertian yang lebih luas. Sedangkan minat hanya berkaitan dengan keinginan semata-mata. Untuk menumbuhkan minat, biasanya perlu rasa tertarik dan senang. Orang yang sudah tidak tertarik atau senang, akan sulit memiliki minat.

Probolinggo Tempo Dulu Versus Probolinggo Masa Depan
Probolinggo tempo dulu memberikan nuansa kenangan yang mungkin tak terlupakan sepanjang hayat. Gedung-gedung tua yang ada di sepanjang Jl. Dr. Mochammad Saleh, alun-alun, dan panti budaya merupakan saksi bisu kejadian yang ada di masa lalu. Apakah kenangan itu akan tergantikan oleh modernisasi pembangunan? Tentu para pelaku sejarah sangat berharap agar kenangan Probolinggo tempo dulu tetap dipertahankan.
Beberapa gedung memiliki sejarah yang berbeda. Gedung-gedung di Jl. Dr. Mochammad Saleh merupakan saksi bahwa pemerintah kolonial Belanda pernah mendiami gedung-gedung tersebut. Sering wisatawan dari manca negara mengunjungi gedung-gedung tua yang mengingatkan akan sejarah nenek moyang mereka.
Pengembangan Kota Probolinggo di masa depan tidak selalu dengan meniadakan gedung-gedung tua yang pernah ada. Membangun stasiun yang modern dengan fasilitas canggih seperti di Jepang, tidak harus dengan merobohkan gedung stasiun kota yang memang terlihat kuno.
Pembangunan tidak selalu identik dengan gedung megah dengan fasilitas canggih. Mungkin bagi kota metropolitan seperti Jakarta dan Surabaya akan sangat mengidamkan fasilitas canggih yang memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat. Tapi bagaimana dengan Probolinggo?
Dengan jumlah penduduk yang hanya sekitar 300.000 orang tentu Probolinggo harus mencari alternatif yang berbeda dengan kota metropolis. Diperlukan pertimbangan dari segi nilai sejarah, kreativitas, kegunaan dan minat untuk mengembangkan Kota Probolinggo tercinta. Dimasa depan, penulis berharap Kota Probolinggo memiliki gedung-gedung tua yang bernilai sejarah, dengan kombinasi kemajuan fasilitas disemua lini baik itu bidang lingkungan hidup, pendidikan, kesehatan, dan bidang-bidang lain yang  berhubungan erat dengan kemajuan suatu kota.
Mempertahankan bangunan tua memiliki berbagai fungsi yang tentunya akan menguntungkan bagi Kota Probolinggo itu sendiri. Diantaranya, bangunan tua dapat menarik wisatawan, yang berarti bangunan tersebut dapat menjadi daya tarik pariwisata bagi Kota Probolinggo. Selain juga berfungsi sebagai media pendidikan. Mengapa? Karena kita dapat mempelajari sejarah yang menentukan kehidupan di hari ini dan juga masa depan Kota Probolinggo tercinta. 

Probolinggo adalah sebuah kota yang kaya akan budaya. Tari Lengger  yang bercerita tentang penaklukan seorang raja  adalah salah satu aset budaya Kota Probolinggo. Sebagai genreasi muda sudah selayaknya kita melestarikan budaya bangsa agar tidak diklaim oleh negara lain. Pelestarian budaya dapat dilaksanakan sejak dini, yaitu dengan mendirikan sanggar-sanggar tari. Sehingga masyarakan dapat belajar dan melestarikan kebudayaan yang ada. Usaha lain yang dapat dilakukan adalah sosialisasi melalui lembaga pendidikan yang ada.
Kualitas pendidikan di Indonesia telah mencapai taraf yang baik. Namun, tidak hanya berhenti di situ. Pendidikan masih perlu ditingkatkan kembali agar mencapi taraf yang sempurna. Di Kota Probolinggo ini, pendidikan sudah merata dan dapat dikatakan baik. Hal ini dilihat dari hasil Ujian Nasional tahun 2009 yang rata-rata sekolah siswanya mencapai tingkat kelulusan 100%.  Namun, seperti kata Einstein ”Hidup bagaikan menaiki sepeda. Agar tetap seimbang kita harus tetap bergerak”. Dari sini, harus tetap ada usaha untuk meningkatkan pendiddikan yang ada. Salah satu usaha adalah dengan metode sister school.
Sister school? Mungkin Anda bertanya apa itu sister school. Sister school merupakan sebuah sekolah yang dibuat mirip dengan sekolah yang dianggap maju. Bukan haya dari segi fasilitasnya saja melainkan dari segi kurikulum. Diharapkan dengan menerapkan metode ini pendididkan di Kota Probolinggo menjadi semakin meningkat.
Probolinggo juga memiliki Taman Wisata Study Lingkungan (TWSL) yang bertempat di daerah Joboan. TWSL ini memiliki potensi yang besar jika dikembangkan lebih lanjut. Penyediaan fasilitas yang canggih dan lengkap akan menambah daya tarik tempat ini. Tempat ini juga dapat digunakan sebagai lahan pelestarian flora dan fauna mengingat flora dan fauna di Indonesia menghadapi keterpurukan. 

Banyak pelajar Kota Probolinggo memiliki potensi yang besar dalam penulisan karya ilmiah. Tentunya ini akan sangat membangakan bagi kota seribu taman ini. Perlu perhatian khusus bagi para pelajar kreatif di Kota Probolinggo. Pembentukan sebuah organisasi peneliti Kota Probolinggo sangatlah sesuatu yang menarik sehingga Kota Probolinggo memiliki potensi yang lebih dibandingkan kota lainnya. Dan tentunya ini akan membawa nama baik kota seribu taman nan asri. Semoga.***

No comments:

Post a Comment