Kota Probolinggo Tempo Dulu versus Kota Probolinggo Masa Kini
Vitessa Novitawati
The past of Probolinggo is terminology that mean how to keep the history
of the places in Probolinggo City. The Future of Probolinggo is terminology that mean how to build
Probolinggo in the future. Two ideas are
the same important. Without building, Probolinggo isn’t modern, but if we forget the history, all of memory
will lose. The alternative way is how to build the town without destroy the old
places.
Sekilas Wajah Kota
Probolinggo
Akhir-akhir ini, nama Kota Probolinggo semakin sering
menghiasi berita di berbagai media. Tentunya berita-berita yang menonjolkan
kebersihan, keindahan, dan prestasi yang memang telah terbukti. Beberapa
prestasi diantaranya Adipura, Kota
Sehat, Adiwiyata, dan masih banyak prestasi lainnya.. Semua itu tentu sangat
membanggakan warga Kota Probolinggo.
Belum lagi prestasi di bidang olah raga sebagai juara umum dalam PORDA Jawa
Timur tahun 2009. Prestasi bidang lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional
juga mulai bermunculan. Salah satunya adalah prestasi siswa SMA Negeri 4
Probolinggo dalam LPIR (Lomba Penelitian Ilmiah Remaja) Nasional 2009 dan OPSI
(Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia) 2009.
Berbagai karya tulis
ilmiah dapat memberikan masukan, ide, dan kreativitas yang layak untuk
dijadikan referensi. Contoh konkrit adalah penemuan alat sederhana pendeteksi
puting beliung. Hasil penelitian siswa ini memang sangat sederhana. Justru
karena kesederhanaan itu pula sehingga wartawan nasional tertarik meliput.
Sekali lagi, wartawan menyenangi berita yang memiliki nilai, kreativitas,
kegunaan, dan menarik minat pembaca. Bercermin dari prestasi siswa tersebut,
diharapkan pembangunan kota tetap memperhatikan nilai, kreativitas, kegunaan,
dan minat.
Nilai mengandung
pengertian semua yang memiliki keterukuran. Nilai sejarah suatu kota adalah
segala sesuatu yang mengandung ingatan kejadian dimasa lalu. Gedung-gedung kuno
peninggalan Belanda, sering membangkitkan kenangan akan jaman kolonial.
Perasaan kita sering kali terusik akan kenangan setiap melewati kawasan
tersebut. Probolinggo memang kota yang penuh kenangan.
Kreativitas adalah
kemampuan untuk mencipta sesuatu yang baru, sesuatu yang mungkin belum
terpikirkan oleh orang lain. Sesuatu yang
sederhana menjadi lebih bermakna bila ada tangan-tangan kreatif yang
menyapa. Semua orang memiliki potensi kreatif, hanya saja terlatih atau tidak.
Potensi kreatif akan muncul, bila seseorang melatih belahan otak kanan dengan
sering berimajinasi.
Dalam bahasa Jose Silva, penemu metode kontrol pikiran dalam bukunya “Metode Kontrol Pikiran” adalah
bagaimana kita memvisualisasi ide kita. Keseimbangan otak kanan dan otak kiri
sangat dibutuhkan. Orang yang jenius adalah mereka yang mampu menyeimbangkan
otak kiri dengan otak kanan. Bagaimana seorang Isac Newton mampu menemukan
rumus gravitasi hanya setelah dia kejatuhan buah apel tempat dia beristirahat
di bawahnya. Imaginasi mengapa buah apel jatuh ke bawah bukan ke atas
memberikan hasil rumus F= m.g.h yang spektakuler. Sekali lagi hal-hal sederhana dalam kehidupan
sehari-hari justru memunculkan ide-ide kreatif.
Kegunaan merupakan
manfaat yang terkandung dalam suatu benda, alat atau barang. Benda hanya akan
berguna bila dia memiliki manfaat untuk makhluk hidup. Sesederhana apapun alat
itu, asal bermanfaat tentu akan berguna. Kita sering terkagum-kagum akan
barang-barang elektronik modern, tapi
kita kadang tidak menyangka bahwa alat yang sederhana pun bisa
dimanfaatkan. Besar kecilnya kegunaan suatu alat tidak dilihat dari modern atau
tidaknya alat itu. Biasanya semakin alat itu mampu menyelamatkan atau
memudahkan kerja manusia, maka alat tersebut memiliki kegunaan yang besar.
Minat adalah keinginan
untuk mendapatkan atau melakukan sesuatu. Minat seseorang dipengaruhi oleh
seberapa besar keinginannya untuk mendapatkan atau melakukan sesuatu. Minat
berbeda dengan dengan niat. Niat memiliki pengertian yang lebih luas. Sedangkan
minat hanya berkaitan dengan keinginan semata-mata. Untuk menumbuhkan minat,
biasanya perlu rasa tertarik dan senang. Orang yang sudah tidak tertarik atau
senang, akan sulit memiliki minat.
Probolinggo Tempo
Dulu Versus Probolinggo Masa Depan
Probolinggo tempo dulu memberikan nuansa kenangan yang
mungkin tak terlupakan sepanjang hayat. Gedung-gedung
tua yang ada di sepanjang Jl. Dr. Mochammad Saleh, alun-alun, dan panti budaya merupakan saksi bisu
kejadian yang ada di masa lalu. Apakah kenangan itu akan tergantikan oleh
modernisasi pembangunan? Tentu para pelaku sejarah sangat berharap agar
kenangan Probolinggo tempo dulu tetap dipertahankan.
Beberapa gedung memiliki sejarah yang berbeda.
Gedung-gedung di Jl. Dr. Mochammad Saleh merupakan saksi bahwa pemerintah kolonial Belanda pernah mendiami
gedung-gedung tersebut. Sering wisatawan dari manca negara mengunjungi
gedung-gedung tua yang mengingatkan akan sejarah nenek moyang mereka.
Pengembangan Kota Probolinggo di masa depan tidak selalu
dengan meniadakan gedung-gedung tua yang pernah ada. Membangun stasiun yang modern dengan fasilitas canggih
seperti di Jepang, tidak harus dengan merobohkan gedung stasiun kota yang
memang terlihat kuno.
Pembangunan tidak selalu identik dengan gedung megah
dengan fasilitas canggih.
Mungkin bagi kota metropolitan seperti Jakarta dan Surabaya akan sangat
mengidamkan fasilitas canggih yang memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi
masyarakat. Tapi bagaimana dengan Probolinggo?
Dengan jumlah penduduk yang hanya sekitar 300.000 orang
tentu Probolinggo harus mencari
alternatif yang berbeda dengan kota metropolis. Diperlukan pertimbangan
dari segi nilai sejarah, kreativitas, kegunaan dan minat untuk mengembangkan
Kota Probolinggo tercinta. Dimasa depan, penulis berharap Kota Probolinggo
memiliki gedung-gedung tua yang bernilai sejarah, dengan kombinasi kemajuan
fasilitas disemua lini baik itu bidang lingkungan hidup, pendidikan, kesehatan,
dan bidang-bidang lain yang berhubungan
erat dengan kemajuan suatu kota.
Mempertahankan bangunan tua memiliki berbagai fungsi yang tentunya akan
menguntungkan bagi Kota Probolinggo itu sendiri. Diantaranya, bangunan tua dapat menarik wisatawan,
yang berarti bangunan tersebut dapat menjadi daya tarik pariwisata bagi Kota
Probolinggo. Selain juga berfungsi sebagai media pendidikan. Mengapa? Karena
kita dapat mempelajari sejarah yang menentukan kehidupan di hari ini dan juga
masa depan Kota Probolinggo tercinta.
Probolinggo adalah sebuah kota yang kaya akan budaya.
Tari Lengger yang bercerita tentang
penaklukan seorang raja adalah salah
satu aset budaya Kota Probolinggo. Sebagai genreasi muda sudah selayaknya kita
melestarikan budaya bangsa agar tidak diklaim oleh negara lain. Pelestarian
budaya dapat dilaksanakan sejak dini, yaitu dengan mendirikan sanggar-sanggar
tari. Sehingga masyarakan dapat belajar dan melestarikan kebudayaan yang ada.
Usaha lain yang dapat dilakukan adalah sosialisasi melalui lembaga pendidikan
yang ada.
Kualitas pendidikan di Indonesia telah mencapai taraf
yang baik. Namun, tidak hanya berhenti di situ. Pendidikan masih perlu
ditingkatkan kembali agar mencapi taraf yang sempurna. Di Kota Probolinggo ini,
pendidikan sudah merata dan dapat dikatakan baik. Hal ini dilihat dari hasil
Ujian Nasional tahun 2009 yang rata-rata sekolah siswanya mencapai tingkat
kelulusan 100%. Namun, seperti kata
Einstein ”Hidup bagaikan menaiki sepeda.
Agar tetap seimbang kita harus tetap bergerak”. Dari sini, harus tetap ada
usaha untuk meningkatkan pendiddikan yang ada. Salah satu usaha adalah dengan
metode sister school.
Sister
school? Mungkin Anda bertanya apa itu sister school. Sister school merupakan sebuah sekolah yang dibuat mirip dengan
sekolah yang dianggap maju. Bukan haya dari segi fasilitasnya saja melainkan
dari segi kurikulum. Diharapkan dengan menerapkan metode ini pendididkan di
Kota Probolinggo menjadi semakin meningkat.
Probolinggo juga memiliki Taman Wisata Study Lingkungan
(TWSL) yang bertempat di daerah Joboan. TWSL ini memiliki potensi yang besar
jika dikembangkan lebih lanjut. Penyediaan fasilitas yang canggih dan lengkap
akan menambah daya tarik tempat ini. Tempat ini juga dapat digunakan sebagai
lahan pelestarian flora dan fauna mengingat flora dan fauna di Indonesia
menghadapi keterpurukan.
No comments:
Post a Comment