Wednesday, November 4, 2015

Pelangi di Atas Kota Probolinggo




Pelangi di Atas Kota Probolinggo
Risqa Ruviana



Hujan deras telah selesai dengan meninggalkan sebaris warna pelangi diatas pucuk cemara, bergelayut embun meninggalkan jejak aroma segar diantara lorong jalan yang mulai orang-orang memberanikan diri untuk keluar hanya untuk menikmati-menikmati aroma segar tatkala hujan itu mereda….. Saya merenung sejenak…. berpikir bahwa kota Probolinggo adalah kota yang berpotensi, damai, ramah lingkungan dan kota yang telah memulai untuk berbenah diri dalam bidang: kepariwisataan; pembangunan transportasi dan hunian masayarakat; lingkungan hidup; sumber daya manusia yang melek teknologi informasi menuju ekonomi yang mapan; penataan kota yang semakin cantik. Di dalam lima macam kategori sebagai kota yang berbenah diri itu adalah mempunyai suatu keterkaitan antara satu dengan yang lain, yang tidak mungkin salah satu ditinggalkan atau dibiarkan terbengkalai, ini adalah konsep atau bagian dari konsep sederhana “Kota Probolinggo Masa Depan”.





Pengertian “Pelangi Di Atas Kota Probolinggo“

Pelangi: lengkung spectrum warna dilangit yang tampak karena pembiasan sinar matahari oleh titik-titik hujan atau embun (Kamus Bahasa Indonesia, Daryanto S.S- Apollo Surabaya Th.1997). Pelangi, arti perumpamaannya: indah. Seseorang kalau melihatnya akan merasa takjub, merasa bangga atau merasa senang karena keistimewaannya.

Diatas Kota Probolinggo: harapan masyarakat kota Probolinggo ke depan/ masa yang akan datang. Ini adalah sebuah cita-cita dan harapan Pemerintah maupun masyarakat untuk menciptakan Kota Probolinggo “bestari“ seutuhnya, di masa depan.

Pembahasan
Kota Probolinggo adalah kota yang strategis bagi perjalanan wisata baik lokal maupun manca negara, kota ini merupakan transit wisata lewat darat maupun laut. Adapun pembahasan ini adalah mungkin sebuah konsep  dan pikiran sederhana yang mungkin bisa dibuat suatu upaya untuk meningkat-kan gairah dalam mewujudkan sebuah Kota yang Bersih Sehat Tertib Aman Rapi Indah.
Konsepku yang pertama adalah:

Kepariwisataan
Pariwisata adalah suatu pengenalan diri dan identitas sebuah daerah, semakin pariwisatanya itu dikenal oleh banyak orang maka daerah itupun semakin terkenal….. itulah harga jual suatu daerah sebagai investasi suatu daerah.
Gelombang laut menyibak lemah gemulai, ikan-ikan di perahu nelayan telah terpanen, anak kapal dan nahkoda telah bertemu dengan anak istrinya karena beberapa hari mereka telah meninggalkannya. Berlari mengejar matahari mencari ikan dengan berbantalkan gelombang laut dan berselimut angin dari ketinggian bersama sejumlah harapan anak isterinya yang menunggu di Pelabuhan Tanjung Tembaga, menjadikan tempat penantian dengan membawa senyuman. Dan pelabuhan Tanjung Tembaga pula sebagai bongkar muat kapal-kapal besar,juga sebagai  pelabuhan transit bagi kapal dari daerah lain. Pelabuhan Tanjung Tembaga tiap tahunnya terdapat acara-acara menarik, sebagai rasa syukur dalam acara Sya’banan, sebuah tradisi untuk menyambut hadirnya bulan puasa pada tanggal 15 Sya’ban dengan membawa makanan dan bersuka cita menikmati panorama laut yang tertimpa bulan purnama. Juga tak kalah asyiknya tatkala lomba Perahu Hias yang mengundang kedatangan para wisatawan lokal maupun mancanegara dan digelar pada peringatan hari jadi Kota Probolinggo tanggal 4 September setiap tahunnya. Ini pula bukan cerita bohong bahwa Pelabuhan Tanjung Tembaga merupakan asset kekayaan kita, terbukti: Pelabuhan Tanjung Tembaga di Kota Probolinggo telah selesai dan siap dioperasikan. Bahkan empat perusahaan besar mengincar penggunaan jasa di pelabuhan yang dibangun dengan dana APBN sebesar Rp.90 M tersebut (Dikutip dari Radar Bromo, Sabtu, 27 Maret 2010).
Wisata Religi pun tak kalah menyelimuti pariwisata Probolinggo yang semakin semarak di tengah keramaian alun-alun kota, mengisi waktu senggang, terdengar suara adzan di Masjid Agung Rudlotul Jannah yang terletak di sebelah barat seakan memanggil untuk berburu-buru beribadah menutupi keramaian sementara.
Masjid Tiban yang konon cerita menurut kepercayaan beberapa masyarakat sekitar pembangunannya terjadi dengan waktu sekejab. Begitu juga di halaman belakang masjid itu terdapat sebuah batu yang dipercaya pernah sebagai tempat bertapanya Syeh Maulana dan di dekat masjid ini terdapat sumur yang airnya banyak mengandung khasiat untuk menyembuhkan segala macam penyakit dan juga dipergunakan untuk mencari jodoh dengan cara diminum atau dibuat mandi. Masjid Tiban ini terletak di pinggir jalan raya masuk kewilayah Kota Probolinggo dengan banyak dihiasi taman-taman yang indah untuk dipandang.
Gereja Merah dan Tempat Ibadah Tri Dharma Klenteng Sumber Naga yang merupakan keanekaragaman kepercayaan dan agama di Kota Probolinggo sebagai wujud persatuan kerukunan masyarakatnya. Wisata budaya dan tradisi juga mendominasi kegiatan yang menyita dan meluangkan waktu untuk tampil sebagai pesona daerah, contoh:
Kobuda (Kontes Busana Daun).
Kobuda adalah sebuah pagelaran seni busana yang bahannya terbuat dari daun kering maupun basah, kontes ini di gelar untuk menarik wisata sebagai ciri khas daerah. inilah sebuah tantangan baru bahwa Kota Probolinggo mempunyai banyak inspirasi yang handal.
Kerapan Kambing, adalah sebuah lomba yang diadakan masyarakat Kota Probolinggo setiap tahunnya, acara ini banyak diminati oleh masyarakat pedesaan bahkan sampai ke luar kota.
Merpati Balap, merupakan hobi di kalangan anak muda juga tak ketinggalan orang tua dalam kegiatan ini, semakin merpati itu terbang cepat mendarat di genggaman pangkuan, maka itulah yang terbaik.
Becak Hias, digunakan pada peringatan Hari Jadi Kota Probolinggo yang jatuh setiap tanggal 4 September  setiap tahunnya. Disamping becak hias ada juga pawai dokar hias yang diarak mengelilingi kota .Pak H.M.Buchori M.Si dan ibu juga ikut memeriahkan pawai ini.
Parade  Patrol, diselenggarakan pada awal menjelang bulan romadhon, sebagai sarana meng-ingatkan masyarakat untuk makan sahur di bulan puasa bagi umat beragama Islam.
Kesenian Lengger, sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, bentuk sajiannya adalah olah tari dan olah tembang dengan bahasa Jawa Madura serta Indonesia. Juga Tari Remo yang juga aset budaya Kota Probolinggo yang perlu dilestarikan dan dikembangkan.
Jaran Bodak, sebuah kesenian Kota Probolinggo dalam bentuk penyajiannya arak-arakan. Kesenian ini biasa digunakan untuk mengiringi dan mengarak hajatan temanten sunat di kalangan masyarakat.
Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL), merupakan salah satu sarana wisata dan media studi tentang lingkungan bagi masyarakat Kota Probolinggo khususnya bagi para pelajar. Di sana kira-kira ada 20 jenis pohon dan beberapa jenis satwa, diantaranya pohon mahoni, mengkudu, waru rangkang dan beberapa jenis tanaman yang lainnya. Sedangkan untuk satwa meliputi reptil, unggas, mamalia dan lainnya. Di sini juga menyediakan fasilias perpustakaan umum oleh UPTD PISLH (Sumber: Suara Kota, edisi 76/2008).
Wisata Kuliner dan Oleh-Oleh, merupakan bentuk kesan yang membawa arti bagi wisatawan, karena dengan penganan dan oleh-oleh, maka itu merupakan ciri khas bagi daerah. Kota Probolinggo punya produk mangga dan anggur juga sentuhan batik yang kabarnya saya dengar akan dibuat seragam bagi seluruh PNS di Kota Probolinggo. Ini suatu kebanggaan bahwa Kota Probolinggo di masa depan akan dapat dikenang, akan membawa kesan bagi wisatawan untuk kembali datang, jangan pernah meragukan, karena ini adalah investasi! Contohnya dengan adanya pusat jajanan Le Ollena yang berada di Jl. Basuki Rahmat atau lebih tepatnya berada di depan Taman Wisata Studi Lingkungan. Di sini menghasilkan bermacam-macam hasil olahan. Produk unggulannya dari hasil laut berupa keripik tulang ikan, keripik rajungan dan keripik dari ikan laut yang beracun juga bisa diolah menjadi makanan yang enak. Produk kiriman keripik ikan Le Ollena sudah merata ke 600 outlet yang tersebar di seluruh Jawa Timur, termasuk wilayah Mataraman seperti Jombang, Nganjuk dan Madiun, bahkan pernah ada pesanan dari Cina. Hebat bukan….?   

Wisata Seribu Taman dan Lingkungan Hidup
Di antara banyak wisata-wisata yang lain, tamanisasi merupakan fasilitas yang digarap oleh Pemerintah Kota beserta masyarakatnya, hal ini dibuktikan dengan beberapa kali Kota Probolinggo masuk dalam target Adipura dan Adiwiyata. Cinta alam, menanam dan cinta flora serta faunanya merupakan himbauan dari Wali Kota Probolinggo.
Target Adipura Kencana 2010 adalah cita-cita yang serius ingin dicapai oleh Pemerintah Kota Probolinggo. Untuk itu, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota telah menetapkan sejumlah target“. Kami punya tiga target sukses dalam meraihnya,” kata Kepala BLH Endro Suroso. Target pertamanya adalah sukses opini. Adipura diharapkan mampu membangun opini yang positif terutama disetiap lapisan masyarakat. Disamping itu mampu membangkitkan kepedulian masyarakat untuk menjaga lingkungan. Kedua, sukses pelaksanaan. Maksudnya, raihan Adipura diharapkan mampu menjadi pemicu dan pemacu terhadap dampak negatif yang ditimbulkan akibat rusaknya lingkungan. Seperti munculnya musibah banjir”.
(Dikutip dari: Radar Bromo,Sabtu, 27 Maret 2010, hal.44).

Transportasi dan Hunian Masyarakat
Bentuk tata kota sudah mulai diperbincangkan, pemekaran wilayahpun telah diformasikan sedemikian detailnya, bahkan sampai tenaga dan karyawan di-rolling untuk mengisi kekosongan dalam bidang tenaga ahli. Ini suatu hal dan upaya yang membanggakan untuk sebuah harapan dimasa depan, sebagai bentuk tatanan Kota yang mulai menuju sebuah tatanan yang diharapkan oleh masyarakat. Jalan-jalan diperbaiki, ditata, dihias dan diberi penerangan jalan yang cukup, serta hunian masyarakat yang mulai di benahi, ini semua upaya Pemerintah agar Kota Probolinggo menjadi sebuah Kota yang didambakan oleh masyarakatnya. Jalan berlubang tak lagi nampak, jalan yang tergenang tak lagi muncul, karena ini semua masyarakatnya ikut memberi dukungan dan kritikan untuk membangun yang lebih baik. Ini sebuah harapan yang datang dari sumber masyarakat disambut baik oleh Pemerintahnya.
Wahana Tata Nugraha (WTN) merupakan penghargaan yang diberikan kepada Pemerintah Daerah sebagai perwujudan pembinaan pemerintah dalam menata transportasi perkotaan berkelanjutan berbasis kepentingan masyarakat dan lingkungan.

Pemerintah juga memperhatikan hunian masyarakatnya suatu contoh: Inovasi Baru “Bedah Rumah“. Program ini dirasa tepat karena, selain kebutuhan sandang dan pangan, kebutuhan akan rumah (papan) juga menjadi kebutuhan pokok (primer) manusia. Namun orang lebih mendahulukan memenuhi kebutuhan pangan dibanding kebutuhan sandang dan papannya. (dikutip dari Gema Yuangga, Majalah PMI Kota Probolinggo, edisi 1 Januari 2009,hal.5).

Ketua PMI Cabang Kota Probolinggo, Bandyk Soetrisno bersama Nayan, sasaran penerima bantuan Bedah Rumah PMI, ini merupakan bukti nyata bahwa pemerintah kota peduli terhadap hunian masyarakatnya. Bahkan di pantai utara, tepatnya di kecamatan Mayangan kota Probolinggo berdiri sebuah Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) yang diperuntukkan sebagai hunian yang layak bagi masyarakat yang membutuhkannya.

Lingkungan Hidup
  
Pemanfaatan lahan kosong untuk ditanami selalu dihimbaukan oleh Pemerintah Kota Probolinggo sebagai salah satu bagian dari gerakan kampanye ayo menanam. “Jangan ada sebidang tanahpun yang terbengkalai dan tidak terawat“. Setidaknya itulah petikan himbauan yang disampaikan Walikota Probolinggo HM. Buchori SH.M.Si, ketika menghadiri panen perdana buah naga di ponpes An-Nur Sumber-taman. (dikutip dari  Tabloid Suara Kota, Edisi 60 Tahun 2008).

Kota Probolinggo, mungkin bukan pertama kalinya mencanangkan himbauan tentang yang berkaitan dengan lingkungan hidup, akan tetapi Kota Probolinggo mempunyai komitmen yang sangat kuat untuk mengatasi perubahan iklim dengan berbagai kegiatan-kegiatan yang berfokus pada lingkungan hidup. Ini terbukti bahwa, Pemerintah Kota Probolinggo akan lebih baik dalam penanganan Lingkungan Hidup. Adapun kegiatan-kegiatan pemerintah kota dan masyarakatnya dalam mengelola lingkungan hidup dengan: penanaman tanaman penghijauan, gerakan sejuta pohon, gerakan perempuan menanam, gerakan nasional rehabilitasi hutan dan lahan, gerakan peduli dan sadar lingkungan, ayo bersih-bersih lingkungan, abang becak bersihkan lingkungan, penanaman hutan mangrove, pengolahan limbah menjadi energi (biogas), pengomposan  pemulihan DAS, memperbanyak kawasan ruang terbuka hijau.
Itulah bagian–bagian komitmen Pemerintah dan masyarakat Kota Probolinggo dalam mengelola lingkungan hidup, sehingga muncul keinginan individu masyarakatnya untuk cinta lingkungan, sedikit demi sedikit kita harus sadar bahwa  lingkungan hidup adalah suatu kebutuhan.

SDM Yang Melek Teknologi Informasi
Mengawali proses globalisasi utuh dari semua sector, sehingga banyak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Bukan saja di Kota Probolinggo, melainkan di seluruh belahan masyarakat dunia. Bermunculan produk yang serba canggih dan baru menimbulkan gejolak minat yang tak pernah sampai. Ini saya sampaikan bahwa perdagangan bebas yang bernuansa tehnologi berkembang pesat. Bukan berarti kita harus menolak dengan umpatan sumpah serapah, tapi kita harus menyadari bahwa Teknologi dan Informasi sangatlah penting, karena semakin kita ketinggalan teknologi dan informasi, maka semakin ketinggalan pula pengetahuan kita tentang dunia.
Sumber daya manusia (SDM) di Kota Probolinggo, memang dibilang masih belum cukup mandiri, sifat ketergantungan untuk hidup dengan menciptakan lapangan pekerjaan masih belum mampu, ini semua karena latar belakang pendidikan mereka belum tuntas, sehingga mudah dibujuk, dirayu ataupun terpikat, sehingga terjerumus ke sifat boros dan memilih pembelian yang mutu barangnya tak dijamin baik. Ini adalah bukti bahwa SDM belum siap seutuhnya, sebab mental, spiritual dan daya saing mereka belum siap.
Kota Probolinggo adalah sebuah kota harapan yang sedikit demi sedikit Kota ini akan menuju pada kemakmuran dan perbaikan ekonomi, karena dilihat dari daya beli masyarakat sangatlah tinggi. Di samping itupula pemerintah daerah berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dengan sedikit demi sedikit mengenal-kan wisata daerah dan hasil produknya dari imbas kepariwisataan. Masyarakat digelitik dengan lapangan-lapangan kerja yang bersifat mandiri. Sektor demi sektor ditata untuk memperbaiki ekonomi masyarakat telah dilakukan Pemerintah sebagai potensi dan peluang investasi kota Probolinggo. Peluang investasi yang memungkinkan berkembang menjadi besar adalah: sektor perikanan dan kelautan, sektor industri, sektor pertaanian, sektor perdagangan dan sektor pariwisata. Untuk bisa mengenal  dan tahu tentang perkembangan dunia, maka membaca adalah jawabannya, perpustakaan adalah tempatnya untuk menggali informasi agar bisa melek Teknologi dan Informasi.

Penataan Kota Yang Semakin Cantik
           
Keberhasilan Pemerintah Kota Probolinggo dalam melakukan Pembangunan daerah sudah tidak diragukan lagi. Hal ini terbukti dari spirit membangun dari seluruh elemen masyarakat dan Pemerintah Kota Probolinggo itu sendiri. Salah satunya dengan digelarnya Summit 2k9 di Bromo View tanggal 14-15 Desember 2009 (dikutip dari : Suara Kota Edisi 100 – 2009).

Pengembangan dan pemekaran kota telah dilakukan. Wilayah wilayah yang dulunya sepi tak ada transportasi sudah semakin dijelajahi, suara hiruk pikuk kendaraan yang lalu lalang tak asing lagi, pemerataan jalur pedesaan yang dulunya berlubang dan becek sudah mulai digarap, gedung-gedung pendidikan dan perkantoran mulai diperhatikan, bahkan dulunya daerah mati dijadikan tempat wisata yang asri dan menyenangkan. Dari 5 kecamatan  dan 29 kelurahan ini merupakan bentuk pemekaran dan pemerataan Kota Probolinggo, pemerataan bangunan Perkantoran maupun pemerataan pejabat dan pegawai daerahnya, semuanya akan tersentuh dan memang harus disentuh, ini bukti bahwa kota Probolinggo mendatang tidak ragu-ragu dan memastikan diri dan percaya bahwa kota Probolinggo adalah sebuah harapan. Semakin bertambahnya daerah membuat akan semakn punya kesempatan luas di bidang Kepariwisataan.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik suatu kesimpulan, antara lain:

Konsep Kepariwisataan
Kepariwisataan daerah kota Probolinggo telah saatnya harus dikenalkan kepada wisatawan lokal maupun asing, ini terbukti bahwa kesenian kota Probolinggo telah beberapa kali menjuarai festival seni baik tingkat Jawa Timur maupun tingkat nasional. Modal itulah kita akan berangkat menuju Kota yang semakin diperhitungkan keber-adaan pariwisataannya.

Transportasi dan Hunian Masyarakat
Pembangunan trnsportasi terus berlangsung tak pernah berhenti. Jalan-jalan yang harus dipersiapkan untuk modal tak pernah surut. Kota transit adalah perwujudan dan pemikiran awal untuk lebih mewujudkan cita-cita sebagai kota yang siap berpacu dengan globalisasi. Transportasi darat dan laut adalah asset Daerah untuk memberikan kenyamanan dan pelayanan, hunian masyarakat juga mulai ditata dan diberikan fasilitas untuk bisa hidup tentram dan layak sesuai dengan harapan, sehingga terjadi kesinambungan antara pembangunan daerah dan hunian masyarakatnya.

Konsep Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup yang bersih, tertata rapi, indah adalah membawa semangat bagi masyarakat dan sekitarnya, hidup rukun dengan udara yang segar merupakan idaman seluruh manusia, tak ada gejolak, tak ada badai tak ada kemarahan alam membuat hidup ini berarti. Bunga-bunga bermekaran membuat kupu dan kumbang berselera, pohon-pohon rindang sejuk melindungi pantulan cahaya surya yang menyengat, taman-taman lingkungan sejuk dipandang mata, tak meninggalkan rasa bosan, tetapi meninggalkan rasa terkesan.

SDM Yang Melek Teknologi Informasi
Mau tidak mau, suka atau tidak perkembangan teknologi semakin pesat, persaingan demi persaingan telah digelar, mungkin. Mereka yang tak mampu bertahan akan merasakan ketidaknyamanan untuk berbuat menuju ekonomi yang mapan, hidup dengan teknologi membuat masyarakat akan dapat mengenal perkembangan dunia, terutama dibidang ekonomi. Masyarakat kota Probolinggo harus berani dan siap mengikuti alur perkembangan teknologi, tetapi jangan terperangkap, karena teknologi informasi yang modern, membuat manusia lupa. Sadarilah bahwa melek teknologi informasi membuat perkembangan ekonomi semakin mapan.

Penataan Kota Yang Semakin Cantik
Sesuatu yang kita upayakan haruslah semakin maju, semakin bagus, semakin indah, bukan sebaliknya kita merusak atau semakin mundur. Ini bisa dibuktikan bahwa Kota Probolinggo, sedikit demi sedikit akan membenahi dan mempercantik diri, hari demi hari Pemerintah dan masyarakatnya bahu membahu memikul beban sebagai tanggung jawab bersama, tanggung jawab yang akan membuahkan hasil dan keberhasilan itu akan diwariskan kepada generasi penerus, generasi yang handal, generasi daerah yang mumpuni lahir bathin. Penataan-penataan kota yang semakin cantik itu dibarengi pula dengan penataan mental masyarakatnya untuk siap berlaga dalam era globalisasi.***

No comments:

Post a Comment