Pedagang Kaki Lima Sebagai Keunggulan Kota Probolinggo Masa Depan
Fendy
Kehidupan para PKL di Kota Probolinggo juga belum
menjanjikan kesejahteraan khusunya para PKL di sepanjang Jalan Dr. Moh. Saleh.
Meskipun 71% dari mereka dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka namun
terpenuhinya kebutuhan tersebut semata-mata hanya untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari bukan untuk meningkatkan kesejahteraan. Beban hidup mereka juga
masih diperberat dengan adanya kendala-kendala yang ada. Berdasarkan survei di
lapangan 45% dari mereka mengakui bahwa adanya “penggusuran” akibat adanya penilaian
penghargaan Adipura menjadi kendala utama. Tiga puluh dua persen dari
mereka mengatakan bahwa lokasi berdagang yang berada di pinggir jalan menjadi
lokasi yang berbahaya untuk berdagang. “Penggusuran” akibat adanya penilaian
penghargaan Adipura menyebabkan mereka tidak dapat berdagang antara 2-4 hari.
Selama mereka tidak dapat berdagang dari mana mereka mendapatkan uang untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari apalagi untuk meningkatkan kesejahteraan hidup
mereka? Lokasi berdagang yang berada di pinggir jalan dapat mengganggu lalu
lintas dan rawan kecelakaan juga dikuatkan oleh 28% dari masyarakat sekitar.
Masalah-masalah PKL tidak hanya itu masih ada masalah lain yaitu, mencemari
lingkungan terutama kebersihan kota, menggangu keindahan jalan, menimbulkan
kesan kumuh, dan PKL yang tidak tertata rapi juga menimbulkan kesan berantakan.
Di sisi lain, PKL juga membawa dampak positif antara lain, meningkatkan PDRB
Kota Probolinggo, mengurangi pengangguran, dan memberikan kontribusi dalam
penyediaan barang. Karena itu pemerintah Kota Probolinggo hendaknya dapat mengatasi
masalah-masalah tersebut tanpa merugikan pihak manapun.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis dalam artikel
ini akan membahas tentang bagaimana langkah pemerintah Kota Probolinggo agar
dapat mengatasi masalah-masalah yang dialami oleh PKL?
Mengatasi masalah-masalah tersebut dapat dilihat dari
beberapa segi antara lain, segi kebersihan,
keindahan dan kerapaian, serta keamanan lalu lintas. Dari segi
kebersihan 31% masyarakat sekitar menyatakan bahwa adanya PKL menyebabkan
kebersihan lingkungan sekitarnya tidak terjaga. Masalah ini dapat diatasi
dengan memberikan tempat yang bersifat semi-permanen kepada para PKL. Tempat
yang bersifat semi-permanen ini dapat berupa rombong namun setiap PKL sudah
memiliki lokasi tetap untuk berdagang. Kebersihan di sekitar PKL merupakan tanggung jawab setiap
PKL. Dalam hal ini pemerintah harus sedikit bersikap tegas agar mereka mau
mentaati peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Dengan demikian masalah
kebersihan lingkungan dapat teratasi dan ketika penilaian penghargaan Adipura
mereka tidak perlu berhenti berdagang. Kebersihan barang dagangan juga perlu
diperhatikan terutama bagi mereka yang menjual makanan.
PKL yang dibiarkan tanpa ada tempat khusus akan
mengganggu kebersihan dan keindahan kota. Pernyataan ini juga ditegaskan oleh
40% masyarakat sekitar PKL. Agar keindahan kota dan kerapian kota dapat terjaga
para PKL harus dikelola menjadi satu oleh pemerintah Kota Probolinggo namun
hanya dalam aspek penataan. Untuk mencegah adanya PKL liar, maka setiap PKL hendaknya
diberi izin berdagang oleh pemerintah Kota Probolinggo. Untuk PKL baru yang
ingin membuka usahanya, ia diwajibkan untuk mengikuti prosedur yang ada hingga
mendapatkan izin berdagang dari pemerintah Kota Probolinggo. Dengan demikian
para PKL menjadi teratur dan tidak akan mengganggu keindahan maupun kerapian
kota justru sebaliknya, ini akan mendukung keindahan kota dengan adanya PKL
yang teratur sebagai “aksesoris” jalan.
Peningkatan jumlah PKL secara drastis juga mengganggu
keamanan lalu lintas. Lalu lintas menjadi semakin padat dan rawan kecelakaan.
Hampir seluruh dari mereka berdagang di bibir-bibir jalan yang berada di depan
sekolahan. Keberadaan mereka yang tidak tertata juga semakin mempersempit
jalan. Puncak kepadatan jalan selalu terjadi ketika siswa-siswi pulang sekolah.
Banyaknya pembeli, rombong-rombong yang tidak beraturan, serta kendaran roda 2,
roda 4, maupun becak yang akan menjemput anak-anak mereka menambah kepadatan
jalan. Belum lagi para pengguna jalan yang akan melewati daerah ini. Di tengah
kepadatan lalu lintas ini, banyak juga orang yang tergesa-gesa dan kurang dapat
bersabar untuk menunggu sejenak agar dapat lewat dengan selamat. Hal ini
menyebabkan daerah tersebut menjadi rawan kecelakaan. Ketika terjadi kecelakaan
pihak yang bersangkutan selalu saling melempar kesalahan, kalaupun ada yang mau
mengakui kesalahannya jumlahnya relatif sedikit. Dari sebab-sebab di atas peran
pemerintah Kota Probolinggo sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi hal-hal yang
tidak diinginkan. Seperti sudah diuraikan sebelumnya, penataan tempat berdagang
dan pemberian tempat semi-permanen juga diperlukan dalam hal ini. Berdasarkan
hasil survei di lapangan 33% dari mereka mengharapkan adanya tempat
semi-permanen yang legal dari pemerintah namun tetap berada di lokasi
yang mereka tempati sekarang.
Berdasarkan masalah-masalah di atas kerjasama antara
pemerintah Kota Probolinggo, para PKL, dan masyarakat sekitar PKL sangat
diperlukan dalam mengatasi masalah-masalah PKL agar masalah-masalah tersebut
dapat terselesaikan tanpa merugikan pihak manapun. Justru sebaliknya
masalah-masalah yang sebelumnya bersifat negatif berubah menjadi keunggulan
Kota Probolinggo.
Mengingat pentingnya kerjasama anatara pemerintah Kota
Probolinggo, para PKL, dan masyarakat sekitar PKL untuk menyelesaikan
masalah-masalah tersebut maka Pemerintah Kota Probolinggo, selaku pengatur di
daerah ini dapat melakukan kebijakan-kebijakan secara cepat dan tepat. Beberapa
kebijakan tersebut antara lain:
·
Pengelolaan PKL secara
terpadu oleh pemerintah Kota Probolinggo, hanya dalam aspek penataan PKL;
·
Mengawasi kualitas dan
kebersihan barang dagangan yang dijual di PKL, untuk mencegah adanya praktik
kecurangan dalam berdagang;
·
Pemberian izin berdagang
dan tempat semi-permanen untuk setiap PKL;
·
Pemberian bantuan modal
terutama bagi para PKL yang usahanya bukan milik sendiri agar dapat membuka
usaha sendiri dan;
·
Mengadakan pelatihan
untuk para PKL agar keterampilan yang mereka miliki semakin baik.
No comments:
Post a Comment