Satu Mimpi Mewujudkan
Probolinggo Park
Kurnia Firda
Farhanah
Probolinggo
adalah salah satu kota di wilayah pesisir bagian utara provinsi Jawa Timur,
yang memiliki potensi pariwisata cukup bagus dengan didukung adanya Pelabuhan
Tanjung Tembaga. Posisi kota yang sangat strategis karena berada di jalur pantura. Kota ini merupakan kota transit wisatawan yang akan menuju Gunung Bromo, Bali maupun
kota-kota yang ada di bagian timur pulau Jawa yang letak geografisnya cukup indah. Sepanjang
sisi utaranya adalah pantai yang landai, dan di bagian selatan terlihat
pegunungan yang indah. Di pantai tersebut terdapat hutan bakau yang mempesona
dari jauh dan budaya masyarakat yang unik dan beragam bisa menjadi daya tarik
tersendiri.
Kota Probolinggo mempunyai lambang yang menggambarkan
jiwa nurani segenap penduduknya. Bentuk lambangnya perisai, dimaksudkan sebagai
tanda perkenalan dalam perjuangan menegakkan kemerdekaan. Warna dasarnya biru
muda yang melanbangkan kota Probolinggo sebagai daerah pantai. Isinya berupa
gambar bintang bercahaya dengan sinar keemasan dan daun anggur serta daun
mangga.
Probolinggo dalam bahasa Sanskerta berarti sinar,
sedangkan linggo berarti tanda
perdamaian. Dengan lambang ini jiwa segenap penduduk kota Probolinggo selalu
mendapat tuntunan cahaya terang, sehingga alam pikiran dan perbuatannya
ditunjukkan pada usaha tercapainya masyarakat adil makmur, sesuai cita-cita
proklamasi.
Berlandaskan kapada dasar filosofis yang dianut oleh
nasyarakat kota Probolinggo, maka visi pembangunan daerah kota Probolinggo
tahun 2010-2014 adalah: “Terwujudnya
kesejahteraan masyarakat Kota Probolinggo melalui percepatan penanggulangan
kemiskinan dan pengangguran berbasis investasi produktif dan berkesinambungan”.
Visi ini didukung penuh oleh semua elemen
masyarakat Probolinggo. Masyarakat Probolinggo terkenal sangat patuh pada
perintah pemimpin. Maka tak heran kalau suasana kota Probolinggo selalu tenang
dan kondusif dalam situasi apapun, termasuk saat Pemilu maupun Pilkada.
Masyarakat Probolinggo juga gemar bergotong royong.
Adanya Seribu Taman merupakan
pembuktian nyata. Beberapa prestasi membanggakan juga diraih Kota Probolinggo,
diantaranya piala Adipura dan Adiwiyata di bidang lingkungan hidup.
Prestasi ini bisa diraih karena dukungan dari seluruh elemen masyarakat.
Dengan gambaran ini tidaklah berlebihan andai kami generasi
muda Kota Probolinggo berharap banyak untuk kemajuan Kota. Akan sangat indah
andai Kota Probolinggo mempunyai tempat
wisata andalan bagi keluarga di tengah Kota. Semisal Jatim Park. Andai kita
mempunyai Probolinggo Park. Dalam pikiran kami, Probolinggo Park adalah
tempat wisata tepi pantai yang lengkap, memadukan secara serasi pendidikan dan
pariwisata, sehingga diharapkan menjadi sarana penyebaran informasi tentang
khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi. Tempat ini bisa menjadi sarana belajar lengkap dengan alat peraga
ilmu terapan yang seharusnya juga didukung oleh instansi PLN, Telkom, maupun
perusahaan-perusahaan lain. Selain itu, dengan mendirikan galeri budaya Probolinggo
di objek tersebut, bisa menjadi pemandu dalam memperdalam wawasan ragam budaya
di kota Probolinggo.
Adapun wahana-wahana yang bisa dibangun di Probolinggo Park misalnya,
pertama, anjungan Probolinggo. Di sini kita bisa memamerkan ciri khas yang menonjol dari
Kota Probolinggo, misalnya kesenian jaran
kencak dan jaran bodag, seni tradisi
yang memang masih eksis di Kota Probolinggo. Bahkan ada juga seni perkusi
maupun tembang Probolinggoan, yaitu
lagu khas Probolinggo yang merupakan perpaduan dari bahasa Jawa
dan Madura. Lagu yang unik khas Probolinggo ini bisa dikembangkan
sehingga lebih dikenal seperti lagu Banyuwangian
atau Meduroan. Selain itu wisata bahari yang ada di Probolinggo
perlu kita lestarikan seperti tradisi
petik laut, karena tradisi tersebut dapat menjadi daya tarik tersendiri
bagi wisatawan. Kedua, taman Ilmu Pengetahuan. Di sini kita akan menyuguhkan perpaduan antara ilmu
pengetahuan dan teknologi yang akan menjadikan suasana belajar lebih menyenangkan. Juga kita bisa bekerja sama dengan instansi terkait guna menyuguhkan alat
peraga yang menarik untuk belajar.
Misalnya PLN, Telkom maupun perusahaan-perusahaan lain,
dan ada bermacam-macam alat peraga di bidang biologi
maupun fisika seperti yang ada di Jatim Park Malang. Ketiga, Taman Agro.
Di Taman Agro kita
bisa sajikan bagaimana belajar menanam tanaman khas Probolinggo, misalnya anggur,
mangga, dan tanaman lain yang unik misalnya buah naga. Keempat, Taman Sejarah. Di wahana ini bisa ditampilkan sejarah berdirinya Kota
Probolinggo dan benda-benda bersejarah yang melingkupinya. Dalam sejarahnya
Probolinggo berdiri atas perintah Prabu Hayam Wuruk kepada rakyat Banger agar
membuka hutan di sekitarnya untuk dijadikan pusat pemerintahan. Sejarah
pemerintahan mulai Kyai Joyolelono, tumenggung pertama di Banger sampai
Tumenggung Djoyonegoro yang mengubah Banger menjadi Probolinggo, akan sangat
bermakna kalau dikenalkan kepada generasi muda Probolinggo dan semua
pengunjung. Kelima,
arena permainan dan ketangkasan.
Akan sangat sempurna apabila disediakan arena permainan
untuk keluarga misalnya kolam renang
dengan arena permainan air, berbagai macam permainan yang menguji
ketangkasan misalnya mini jet, panjat tebing, flying fox, dll. Keenam, toko makanan khas. Di Probolinggo Park
juga disediakan agrowisata, pengunjung boleh memetik buah sendiri seperti di Batu,
tetapi buah khs Probolinggo (mangga dan anggur). Ada pusat oleh-oleh yang menjual produk unggulan
seperti Sumedang dengan tahunya, Trenggalek dengan kripik tempenya dll. Sebagai
kota pantai kita punya kerupuk udang,
krupuk ikan, terasi, ikan asin dan
lain sebagainya yang tidak kalah dengan Sidoarjo. Kalau dikembangkan, manggapun bisa
menjadi dodol, dan anggur bisa menjadi minuman yang khas. Misalnya dari
Kecamatan Mayangan sudah dikem-bangkan krupuk ikan
Jenggelek.
Intinya Probolinggo
Park adalah tempat wisata yang mempunyai fasilitas setara dengan Jatim Park
I Malang, tapi letaknya indah di tepi pantai seperti Jatim Park II, Lamongan.
Jadi Probolinggo Park adalah gabungan
kesempurnaan antara Jatim Park I dan Jatim Park II.
Banyak hal yang mendukung pemikiran saya. Kota
Probolinggo mempunyai lokasi sangat strategis. Di
Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kade-mangan, tempatnya di belakang masjid Tiban, masjid
legendaris di Kota Probolinggo, ada areal cukup luas yang sangat cocok bila
dijadikan lokasi Probolinggo Park. Jalan di depannya adalah jalur pantura yang
merupakan jalur utama darat dari Surabaya ke Bali dan sebaliknya. Jalan itu
juga amat dekat, hanya beberapa meter saja dari jalur utama menuju Gunung Bromo.
Selama ini Kota Probolinggo hanya menjadi tempat
perlintasan bagi mereka yang pergi ke
Gunung Bromo maupun ke Bali. Andai Probolinggo
Park sudah terwujud, tentu mereka akan singgah
lebih lama di Kota Probolinggo. Lokasi yang
pas bagi Probolinggo Park itu letaknya sangat
indah karena di tepi pantai dan di tepi jalan raya seperti Jatim Park II
Lamongan. Tempat tersebut hanya berupa areal persawahan agak jauh dari rumah
penduduk dan bersebelahan dengan tambak-tambak milik warga yang ditanami bakau.
Dari jauh terlihat sangat indah sekali hutan bakau yang menghampar di tepi
pantai. Areal persawahan itu dapat disulap menjadi tempat wisata yang menarik.
Kalau Kabupaten Probolinggo bisa mengeruk Pantai Bentar, Kota Probolinggo pasti
mampu mewujudkan Probolinggo Park.
Lebih istimewa lagi, walaupun letaknya di tepi pantai, misalnya
di kelurahan
Ketapang. Kebun-kebun
buah milik warga dibina menjadi agro wisata seperti kebun apel di Batu, tentu akan sangat menunjang Probolinggo Park. Betapa sempurna, sebuah tempat wisata dengan fasilitas yang lengkap dan indah di tepi
pantai dan hutan bakau. Lokasinya yang strategis pasti dikunjungi wisatawan.
Andai terwujud, Probolinggo Park
akan menjadi objek wisata yang patut diperhitungkan dan dapat diandalkan. Dan
ini pasti akan mempercepat kita sampai pada Visi Kota Probolinggo untuk
menanggulangi kemiskinan dan pengangguran berbasis investasi produktif dan
berkesinam-bungan.***
No comments:
Post a Comment